Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan security warning bagi warga negara AS yang ingin bepergian ke Arab Saudi. Kedutaan Besar AS (Kedubes AS) di Arab Saudi juga memperingatkan warganya mengenai laporan adanya potensi ancaman keamanan serius di daerah Kota Jeddah.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa warga negara AS yang berada di Jeddah harus ekstra hati-hati karena ada laporan pontensi ancaman terhadap keselamatan mereka.
“Kedutaan Besar AS telah menerima laporan atas potensi dan ancaman terhadap warga negara AS di wilayah Jeddah yang sering dikunjungi oleh orang Barat seperti pasar, restoran dan pusat perbelanjaan,” demikian isi pesan keamanan Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (22/7/2016).
Peringatan itu juga menyerukan agar warga AS membatasi perjalanan yang tidak penting ke Arab Saudi dan melarang jemaah umrah bepergian ke luar Mekah, Madinah dan Jeddah.
Selain itu, personel pemerintah AS juga dibatasi bepergian lebih dari 50 mil dari perbatasan Taman dan dilarang mengunjungi kota Jizan dan Najran tanpa izin, serta kota Qatif dan Hofuf serta pinggiran kota di sekitarnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby menegaskan bahwa pesan tersebut merupakan peringatan keamanan (security warning), bukan peringatan perjalanan (travel warning).
“Itu adalah pesan keamanan, bukan peringatan perjalanan, yang dicantumkan konsulat kami di Jeddah. Tentunya konsulat kami merasa informasi tersebut cukup kredibel untuk segera dikirimkan,” jelas Kirby dalam press briefing seperti dikutip Reuters, Jumat, (22/7/2016).
Sebelumnya, jelang Idul Fitri lalu, Arab Saudi diguncang serangan bom. Bom meledak di tiga kota, Madinah, Qatif dan Jeddah. Pelaku menargetkan gedung konsulat Amerika Serikat (AS), jamaah Syiah dan pos keamanan di kompleks masjid Nabawi. Pada 4 Juli 2016 lalu, Konsulat Jenderal AS di Jeddah juga diguncang ledakan bom bunuh diri yang melukai dua orang petugas keamanan.