Pemerintah Turki terus melakukan aksi ‘bersih-bersih’ pasca kudeta militer. Beberapa langkah strategis terus diambil. Termasuk membubarkan pasukan pengawal presiden (Paspampres), karena beberapa anggotanya ikut terlibat dalam kudeta milter.
Hal ini disampaikan Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim. Menurutnya, selain untuk ‘membersihkan’ pemerintah Turki, pembubaaran Paspampres ini juga dimaksudkan untuk menjaga keamanan Presiden dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tidak akan ada lagi pengawal presiden, tidak ada tujuan, tidak perlu,” ujar Yildirim, Minggu (24/7/2016).
Sebanyak 238 pasukan pengaman Presiden Erdogan telah ditahan. Pemertintah juga mengeluarkan surat perintah lanjutan untuk menangkap 300 anggota paspampres lainnya yang masih bebas..