Angkatan Udara Ukraina saat ini masih memiliki stok sekitar 50 unit jet tempur interceptor Su-27. Terkendala krisis ekonomi dan kesulitan suku cadang karena permusuhannya dengan Rusia, bukan tidak mungkin Ukraina akan menjual armada Su-27 yang terdiri dari berbagai varian.
Sebelumnya pada tahun 2009 Ukraina pernah menjual 2 unit jet Su-27UB ke Amerika Serikat. Penjualan ini tercatat sebagai penjualan pesawat sipil karena Ukraina melepas semua perangkat radar, persenjataan dan peralatan pengintai optik dengan harga hanya US$ 5 juta.
Andai Ukraina menjual dengan harga sekitar US$ 5 juta, penjualan murah Su-27 Ukraina akan sangat menarik bagi negara-negara yang mempunyai anggaran militer terbatas.
Tapi pembelian pesawat tempur bekas juga akan memiliki kesulitan tersendiri, disamping avionik dan sistem tempur yang sudah ketinggalan jaman, airframe dan mesin pesawat biasanya juga sudah hampir habis usia hidupnya.
Dua Su-27UB yang dibeli Amerika dari Ukraina juga mendapatkan upgrade dan modernisasi besar-besaran, dengan sebagian besar diantaranya menggunakan perangkat buatan AS, dan bisa dipastikan pembelian pesawat tempur Su-27 stok Ukraina akan membutuhkan upgrade menyeluruh yang bisa menghabiskan biaya separuh harga pembelian pesawat tempur baru.
Jika satu jet tempur Su-27 baru dijual dengan harga sekitar US$ 40 juta, maka biaya upgrade yang harus dikeluarkan bisa sekitar US$ 15-20 juta. Ditambah dengan harga pembelian sebesar US$5 juta maka harga yang harus dibayarkan untuk bisa menerbangkan Su-27 refurbished Ukraina bisa mencapai US$ 20-25 juta per unit….bagaimana, apa Indonesia berminat ?