TASS News Agency belum lama ini melaporkan bahwa Yayasan Riset Lanjutan Rusia (ARF – Advanced Research Foundation) telah memulai pengujian dari “peluru pintar,” dua tahun setelah ilmuwan Pentagon meluncurkan upaya serupa.
“Pekerjaan dalam arah ini terus berlanjut. Tahap desain produk dan pengembangan eksperimental dalam rezim terarah telah selesai, dan tes penerbangan yang dipandu sudah mulai”, kata wakil direktur ARF, Jenderal Vitaly Davydov dalam sebuah wawancara dengan TASS.
ARF berencana untuk menguji peluru pintar yang dirancang untuk mencapai target pada jarak hingga 10 kilometer, TASS melaporkan.
Sementara itu, Defense Advanced Research Projects Agency, atau DARPA, terbukti telah melakukan tes pada musim dingin tahun 2015 dengan menggunakan peluru kaliber kecil berpemandu dan bisa menghantam target bergerak dengan akurat.
Dijuluki sebagai program Extreme Accuracy Tasked Ordnance (EXACTO), insinyur DARPA berencana untuk “merevolusi akurasi senapan dan jangkauan dengan mengembangkan peluru kaliber kecil berpemandu pertama”. Pimpinan program tersebut menginginkan senapan kaliber 50 dan teknologi penglihatan optik untuk “memperpanjang jangkauan senapan runduk yang ada saat ini pada siang dan malam hari”, menurut pejabat DARPA.
Program ini telah memasuki Tahap II pembangunan, yang mencakup desain, integrasi dan demonstrasi kontrol aero-actuations, sumber energi, sistem pemandu optik, dan sensor” menurut DARPA.
Pejabat resmi merilis video pada Juli 2014 pada pengujian pertama yang sukses menunjukkan bahwa peluru beradaptasi saja setelah ditembakkan dari senapan runduk.
Sumber: Kitup.military.com
Kiriman : Vegassus
