Rezim Korea Utara (Korut) di bawah pimpinan Kim Jong-un mengeksekusi enam pejabat secara terbuka, di depan keluarga korban. Kabar eksekusi ini diungkapkan oleh salah seorang pekerja lokal di Pyongyang.
Enam pejabat dieksekusi setelah 13 pekerja sebuah restoran Korut di Tiongkok berkhianat memihak ke Korea Selatan. Para pejabat itu dianggap bersalah karena tidak dapat mengontrol warga Korut di luar negeri dengan baik.
Ke-13 pekerja yang dianggap berkhianat itu terdiri dari 12 perempuan dan satu pria, yang meninggalkan kota pelabuhan Ningbo, Tiongkok bagian timur untuk membelot ke Korea Selatan pada bulan April lalu.
Eksekusi enam pejabat Korut yang disaksikan masing-masing keluarganya itu terjadi pada 5 Mei 2016 lalu.
Pengamat Korut, Choi Seong-yong, yang juga pemimpin korban penculikan ”Family Union” mengungkap eksekusi oleh rezim Kim Jong-un itu kepada kantor berita Yonhap.
”Pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan enam pejabat, termasuk pejabat intelijen, dieksekusi di depan umum pada 5 Mei karena mereka kurang bisa mengontrol pekerja Korut di luar negeri,” ungkap Choi Seong-yong, Sabtu (30/7/2016).
Sekitar 50 ribu warga Korut, termasuk beberapa anak di bawah umur, telah dikirim ke negara-negara lain untuk mendapatkan uang. Mereka rata-rata bekerja di pertambangan, tekstil dan konstruksi.
Pyongyang juga menjalankan bisnis sebanyak 130 restoran di negara-negara Asia, seperti di Tiongkok dan Vietnam, yang menghasilkan omzet hingga USD 10 juta per tahun.
Sebagian besar pekerja restoran umumnya dipilih dari keluarga yang setia terhadap rezim Pemerintah Korut dan harus menjalani pelatihan ideologi ekstensif sebelum dikirim ke luar negeri.
Sekitar 30 ribu orang telah melarikan diri dari Korut dan tiba di Korea Selatan. Jumlah itu termasuk 1.276 pembelot pada tahun lalu. Para pembelot biasanya melakukan perjalanan melalui Tiongkok ke negara ketiga, seperti Mongolia atau Myanmar, sebelum mencapai Korea Selatan.
Korut selalu menghukum warganya yang tertangkap atau kedapatan berupaya membelot. Sementara itu, Tiongkok yang merupakan sekutu utama Korut juga membuat kebijakan untuk memulangkan warga Pyongyang yang melarikan diri dan tertangkap di sana.
Sumber: international.sindonews.com