Pesawat mata-mata AS Boeing OC-135B, mendarat di Rusia pada hari Rabu, 27/7/2016. Pesawat ini mendarat darurat dengan alasan, mengalami masalah pada landing gear.
Juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Michele Baldanza, mengatakan pesawat awalnya lepas landas dari lapangan terbang Rusia di Ulan Ude untuk memulai penerbangan observasi. Tapi, kru menemukan landing gear tidak sepenuhnya bekerja normal.
”Kru AS bekerjasama dengan kru pendamping Rusia mengakhiri misi pemantauan dan pesawat dialihkan ke Khabarovsk untuk menurunkan kru pendamping, dan untuk keluar dari Rusia menggunakan rute yang memungkinkan untuk memfasilitasi pemeriksaan dan perbaikan di sebuah pangkalan AS di Jepang,” ujar Baldanza.
”Lapangan terbang Khabarovsk sering digunakan untuk Open Skies Airfield (Lapangan Terbang untuk menampung pesawat asing yang melakukan peninjauan sesuai Perjanjian Open Skies) yang ditunjuk oleh Rusia, tetapi tidak biasa menjadi ‘titik keluar’ dari misi perjanjian,” lanjut Baldanza.
Menurut Baldanza karena misi pengintaian dihentikan akibat pesawat bermasalah, maka, tidak ada citra satelit yang dikumpulkan selama penerbangan.
Pesawat ini meninggalkan Khabarovsk —terletak di tenggara Rusia, sekitar 77 km dari perbatasan China— dan transit ke Pangkalan Udara Kadena di Jepang untuk menjalani perawatan. Pesawat akan kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska, setelah masalah teknis diatasi.
Di bawah Perjanjian Open Skies 2002, 34 negara setuju untuk mengizinkan penerbangan pengintaian tak bersenjata di atas wilayah mereka untuk memberikan informasi pengumpulan tentang kekuatan militer.
Tujuan perjanjian ini untuk memberikan informasi terbuka yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kepatuhan terhadap perjanjian pengontrolan senjata.
Sumber : Okezone.com