Wakil Komandan Angkatan Laut Rusia Viktor Bursuk mengatakan bahwa serangkaian kapal selam tenaga nuklir kelas Yasen (julukan NATO: Severodvinsk) akan siap pada 2023, demikian dilansir Sputnik, Jumat (29/7).
“Seri ini akan siap pada 2023. Teknologi Canggih selalu menyiratkan pengembangan lebih lanjut,” kata Bursuk kepada wartawan saat upacara pelepasan kapal selam kelas Yasen yang keenam.
Bursuk mengatakan Rusia akan membangun 12 kapal selam kelas Yasen atau Graney, seperti yang dilansir military-today.com. Kapal selam pertama kelas Severodvinsk telah dikirim Angkatan Laut Rusia pada 17 Juni 2014.
Kapal selam kelas Yasen biasa disebut Severodvinsk menggunakan pembangkit tenaga nuklir yang sangat senyap. Lambung kapal dibuat dari baja rendah megnetik dan dilapisi dengan lapisan anti sonar yang mampu menetralkan sinyal sonar yang dipancarkan kapal selam atau pesawat ASW musuh. Kapal selam kelas Yasen lebih senyap dibanding kelas Akula, kapal selam tenaga nuklir Rusia yang terkenal senyap.
Kapal berbobot 8.600 ton dipermukaan dan 13.800 ton di dalam laut dengan panjang sekitar 118 meter ini mampu melaju Panjang keseluruhan 111 m, lebar 12 m, draft 8,4 m. Kapal Selam Yasen dapat melaju hingga kecepatan 35 knots (65 km/jam) di dalam laut dan 20 knots (37 km/jam) dipermukaan. dan dapat menyelam hingga kedalaman lebih dari 518 meter. Kapal selam tersebut dilengkapi dengan ranjau laut, rudal antikapal Oniks dan Kalibr, serta senjata torpedo.
Berdasarkan Doktrin Angkatan Laut Rusia, kapal selam kelas Yasen akan menjadi kapal selam multiguna bertenaga nuklir di Angkatan Laut Rusia. Kapal selam kelas Yasen sarat teknologi maju, sehingga dapat diawaki 50 kru, lebih sedikit dibanding kapal selam Amerika Serikat kelas Virginia yang diawaki oleh 134 kru.
Kapal selam tenaga nuklir kelas Yasen juga dilengkapi dengan sistem penanggulangan serangan elektronik yang canggih. Sistem perang elktronik ini meliputi radar pemancar intersep Rim Hat, radar pencari Snoop Pair surface, dan radar Myedvyeditsa-971.
Kelas Yasen mengunakan perangkat sensor terintegrasi Irtysh/Amfora, terdiri dari sonar bola MGK-500 Shark Gill dengan frekuensi pasisf/aktif untuk mencari dan menyerang, flank array frekuensi sangat rendah Mouse Roar, dan towed array Skat 3. Perangkat sensor terintegrasi ini dikembangkan oleh Morphyspribor Central Research Institute.
Kapal selam kelas Yasen memiliki delapan peluncur rudal vertikal (VLS) dan mampu membawa 32 rudal P-800 Oniks atau 40 rudal jelajah anti kapal 3M-54 Klub. Yasen dilengkapi dengan delapan tabung peluncur torpedo 650mm dan dua tabung peluncur torpedo 533 mm. Kapal selam ini juga dipersenjatai dengan torpedo VA-111 Shkval, torpedo SAET-60, torpedo Type 65-76, Type 65K torpedoes dan rudal anti kapal RPK-7/SS-N-16 Veter.
Kapal selam kelas Yasen diirancang oleh Malakhit Central Design Bureau, satu dari tiga biro perancang kapal selam Rusia. Dua biro lainnya adalah Rubin Design Bureau dan Lazurit Central Design Bureau. Kelas Yasen merupakan kapal selam Rusia pertama yang dilengkapi dengan sonar bola (bow sonar), yang berada ujung depan lambung.
Sisitem sonar kelas Yasen terdiri dari bow sonar, flank array, dan towed array. Penggunaan bow sonar yang berukuran besar, menggeser tabung torpedo yang biasanya ditempatkan di ujung depan lambung. Tabung torpedo kelas Yasen berada di samping lambung. (marksman/ sumber : tempo.co, rbth.com dan wikipedia.org)