Hari ini, kamis 4 Agustus, kegiatan KTT Word Islamic Econimic Forum (WIEF) ke-12 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta resmi akan ditutup. Selama tiga hari pelaksaan KTT WIEF (2-4 Agustus 2016) tidak ada gangguan yang berarti.
Suksesnya penyelengaraan Pengamanan KTT WIEF ke-12 Tahun 2016 ini tidak terlepas dari campur tangan Asisten Operasi Kasdam Jaya Kolonel Inf Yudha Fitri selaku Asops Koopspam KTT WIEF.
Beratnya tugas yang diamanahkan negara kepada Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana yang ditunjuk oleh Panglima TNI sebagai Pangkoopspam dalam kegiatan ini tentunya terasa lebih ringan karena dibantu oleh Asops yang berkompeten.
“Tanggung jawab ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kredibilitas serta harga diri Bangsa dipertaruhkan dalam kegiatan ini, oleh karena itu saya tekankan kepada segenap Prajurit yang bertugas untuk pahami tugas dan laksanakan tugas dengan sungguh-sungguh,”kata Asops Kasdam Jaya.
Asops Kasdam Jaya memonitoring setiap pergerakan pasukan, pengamanan kali ini dipersiapkan dengan matang hingga tidak ada celah untuk menghambat jalannya kegiatan ini.”Tentunya Prajurit juga harus dapat mewaspadai setiap kemungkinan yang terjadi dan cara penanggulangannya,” Tegas Asops Kasdam Jaya.
Adapun tugas Asops dalam KTT WIEF kali ini diantaranya mengatur pengendalian kekuatan pengamanan gabungan dari seluruh satuan yang terlibat baik Prajurit maupun Alutsista secara proporsional hingga tugas operasi yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.
Meski demikian dua hari sebelumnya, Selasa (2/8) sempat terjadi aksi long march dari sekelompok massa suporter Persebaya Surabaya 1927 yang melewati kawasan penyelenggaraan KTT WIEF. Unjuk rasa ratusan massa bonek itu bertujuan melakukan aksi di depan gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Aparat kepolisian dibantu anggota TNI kemudian membubarkan suporter karena kawasan di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (2/8) sampai Kamis (4/8), steril dari kerumunan massa.
Selain itu, kesuksesan pengamanan jalannya KTT WIEF tidak lepas dari peran Tontaikam Brigif-1 PIK/JS Kodam Jaya/Jayakarta merupakan satuan motoris setingkat pleton (kuda besi Brigif-1 PIK/Jayasakti) yang dibentuk sebagai satuan pengamanan di Ibu Kota yang bisa bergerak cepat dan memiliki kemampuan light counter terrorism (LCT).
“Sejak beberapa hari lalu kami terjunkan anggota Pleton Intai Keamanan dengan mengunakan Motor maupun panser yang kami miliki. Hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap tamu Negara,” tegas Kolonel Inf Rionardo selaku Komadan Brigif- Pengaman Ibu Kota/Jayasakti. Rabu (03/08).
Tontaikam adalah satu-satunya Pleton Pengintai yang dimiliki oleh Jajaran Kodam Jaya dengan kemampuan khususnya menangani masalah keamanan di daerah – daerah tertentu yang sangat sulit dijangkau kendaraan besar dan harus dijangkau dengan motor serta perlu segera penanganan secara cepat dan tepat.
Dengan kata lain Tontaikam Brigif-1 PIK/JS Kodam Jaya/Jayakarta merupakan satuan motoris setingkat pleton yang dibentuk sebagai satuan pengamanan di Ibu Kota yang bisa bergerak cepat dan memiliki kemampuan light counter terrorism (LCT).
Tontaikam ini diharapkan juga mampu memberikan efek tekanan psikologis kepada para pengacau keamanan hingga Prajurit Tontaikam dari Brigif-1 siap mengawal jalannya kegiatan tersebut dengan maksimal.
“Kami akan siapkan secara semaksimal mungkin, karena KTT WIEF merupakan event internasional yang sangat penting yang dihadiri oleh para kepala negara dan mendapat sorotan dari dunia luar. Peleton intai akan melaksanakan pengamanan selain di tempat berlangsungnya kegiatan, juga melaksanakan pengamanan di hotel-hotel yang disediakan bagi para kepala negara peserta KTT dan juga melaksanakan pengamanan rute di wilayah Jakarta Pusat yang akan dilalui dalam kegiatan tersebut,” Tambah Danbrigif-1 PIK/Jayasakti. (marksman/ sumber : tniad.mil.ad dan tribunnews.com)