Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Enam Senjata Murah dan Terbaik Yang Harus Dibeli AS Untuk Menghadapi Rusia

Amerika memiliki tradisi panjang menggunakan beberapa persenjataan dari negara asing, seperti mendapatkan bantuan militer dari Perancis selama Perang Revolusi atau meminjam pesawat tempur Spitfire dari Inggris dalam Perang Dunia II atau menggunakan jet tempur Kfir Israel sebagai pesawat latih tanding Agresor pada tahun 1980-an.

Pasukan AS pada saat itu mendapatkan sistem senjata yang dirancang negara asing dengan sangat baik. Ide ini bahkan lebih masuk akal bagi Pentagon yang dipaksa untuk berhemat sementara ancaman global terus berkembang dengan cepat.

Dibawah ini adalah enam platform perangkat perang asing yang mungkin bisa dibeli AS untuk menghadapi ancaman dengan harga yang sangat murah:

1. Fregat Alvaro de Bazan class dari Spanyol

Dengan pensiunnya fregat Oliver Hazard Perry class, Amerika Serikat bisa menggunakan beberapa fregat tambahan dari Spanyol. Littoral Combat Ship meskipun merupakan kapal perang pesisir paling canggih tetapi kapal ini masih bergulat dengan masalah pada sistem perpindahan giginya. Sebenarnya banyak perangkat lunak kapal LCS yang unik dan canggih, yang sayangnya tidak bekerja dengan maksimal.

Angkatan Laut AS berencana untuk membeli 20 fregat di masa depan, tapi mungkin AS harus berpaling untuk mendapatkan fregat Alvaro de Bazan dari Spanyol sebagai gantinya. Dilengkapi radar SPY-1, meriam lima inci, dan sistem peluncur VLS Mk 41 dengan 48 tabung yang dapat menembakkan rudal pertahanan udara Standard Missile, rudal jelajah Tomahawk, dan roket anti kapal selam ASROC, fregat Alvaro merupakan pengganti tepat fregat Oliver Hazard Perry class.

2. Kapal multiperan Absalon class dari Denmark

Denmark telah membangun kapal perang fleksibel selama puluhan tahun, terutama berkat penggunaan teknologi stanflex. Salah satu desain yang menarik adalah Absalon, sebuah kapal berbobot 4.500 ton yang memiliki meriam lima inci, dan lima stasiun senjata “fleksibel”. Stasiun-stasiun tersebut dapat diinstal berbagai persenjataan seperti 36 rudal RIM-162 Evolved Sea Sparrow dan 16 rudal RGM-84 Harpoon.

Namun rahasia sebenarnya keunikan Absalon adalah kapal tersebut juga dapat berfungsi sebagai kapal pendarat kapal kecil, kapal ngkut logistic dan pasukan, atau bahkan sebagai kapal rumah sakit. Dengan kecepatan tertinggi 24 knot, kapal dapat bersaing dengan kapal serbu amfibi besar seperti Wasp and America class. Juga dengan hanya US$ 225 juta per unit, harga Absalon lebih murah lima perdelapan daripada harga kapal tempur pesisir Freedom class.


3. BTMP-84 dari Ukraina

Infanteri memiliki tugas yang sulit di medan perang konvensional. Pasukan tidak bisa bersaing dengan tank, dan sangat membutuhkan dukungan tank. BTMP-84 dari Ukraina mungkin bisa menjadi jawaban untuk itu.

BTMP-84 dilengkapi meriam 125 mm dengan 36 butir amunisi, senapan mesin berat 12.7mm, dan senapan mesin koaksial 7.62 mm, ditambah kemampuan untuk membawa lima infanteri. Meskipun tidak mampu mengangkut personel sebanyak panser Bradley atau LAV-25, namun BTMP-84 memiliki persenjataan yang kuat.


4. Panser ringan EE-9 Cascavel dari Brasil

Dengan pensiunnya panser M551 Sheridan di pertengahan tahun 1990-an, Pasukan lintas Udara ke-82 AS sangat membutuhkan kendaraan lapis baja sebagai penggantinya. EE-9 Cascavel dari Brazil bisa dijadikan alternative pengganti.

Dengan persenjataan meriam utama 90 mm dengan 44 amunisi, panser 13 ton ini bisa bersaing dengan Stryker, dan dapat memberikan bantuan tembakan yang sangat dibutuhkan pasukan Linud (Stryker hanya membawa 18 amunisi untuk meriam 105 mm-nya). Panser EE-9 Cascavel, hampir seukuran dengan pengangkut personel M113, dan bisa diangkut dengan pesawat transport C-130.

5. Pesawat tempur ringan Hawk 200 dari Inggris

Pesawat tempur AS termahal saat ini, F-22 dan F-35 berharga lebih dari US$ 100 juta per unit dan miliaran dollar lainnya untuk pengembangan dan pembangunannya, namun memiliki lagi pesawat tempur murah bukanlah ide yang buruk. Hawk 200 mungkin bisa menjadi solusi.

Dilengkapi dengan radar APG-66 seperti yang digunakan pada jet tempur F-16, Hawk juga dapat menembakkan rudal Sidewinder dan AMRAAM, menjadikannya pilihan yang solid untuk pertahanan udara. Hawk 200 juga dapat membawa hampir 7.000 pon bom atau senjata udara-ke-permukaan lainnya. Angkatan Laut AS juga sudah megoperasikan pesawat T-45 Goshawk yang mirip dengan Hawk 200, yang berarti kemampuan dukungan logistik juga sudah tersedia. Hawk 200 bisa menjadi pesawat tempur ringan bersama dengan pesawat tempur AS lainnya.

6. Korvet Sa’ar 6 class dari Israel

Amerika Serikat pernah menggunakan senjata buatan Israel di masa lalu. Salah satunya adalah peluncur roket SMAW yang pernah digunakan Marinir, atau juga drone RQ-2 Pioneer yang digunakan sebagai mata udara untuk membantu menentukan lokasi target tembakan kapal perang Iowa class selama operasi Desert Storm.

Dan sekarang, korvet baru Sa’ar 6 dari Israel mungkin juga bisa dijadikan pilihan Angkatan Laut. Dipersenjatai meriam 76 mm, 16 rudal anti-kapal, dan 32 rudal pertahanan udara, Korvet ini dapat digunakan Angkatan Laut AS untuk melawan korvet Buyan M class dan fregat ringan Gepard class.

Scout.com

Share:

Penulis: