Berikut komentar Bung Jon, yang diangkat menjadi artikel, karena dirasa penting dan wajib kita kliping:
Bagaimana porsi Indonesia dalam pembangunan pesawat tempur KFX kerja sama dengan Korea Selatan ?:
Meskipun pendanaan Pesawat Tempur KFX IFX 80% korea 20% indonesia, tp urusan teknologi dan pengetahuan tentang pembuatan pespur termasuk perakitan dalam skema ToT kita dapat 100%. Jadi, kelak kita akan bisa buat desain dan pespur sendiri, meskipun untuk mesin kita tetap akan bekerja sama dengan prusahaan lain, karena untuk pespur, biasanya 1 perusahaan tetap akan bekerja sama dgn perusahaan lain, mustahil 1 perusahaan memproduksi seluruh komponen pesawat, contohnya boeing. Sekedar info, sayap2 dibeberapa pesawat andalan keluaran boeing, adalah produksi PTDI.
Bagaimana dengan jeroan Pesawat Tempur KFX ?
Untuk komponen inti (jeroan pesawat) saya rasa bukan jatah Indonesia, karena kita memang belum bisa, dan untuk itulah kita kerja sama dgn korsel. ToT 100% bung. Pendanaan memang kita hanya menyokong 20%, tapi untuk pengetahuan teknologi, perakitan, dll kita dpt full 100% karena tujuan projek ini memang untuk membuat ilmuan2 dirgantara kita BISA dan PAHAM bagaimana dan cara buat pespur. Untuk eksterior, Indonesia sekarang dan selanjutnya akan dpt bagian membuat sirip2, body, dan sayap (eksterior). Untuk radar dan lain-lain (interior) Korea Selatan bekerja sama dgn perusahan lain baik lokal maupun internasional. Untuk desain Kfx Ifx, korsel dan indo yg buat. FYI, Mustahil ada perusahaan pespur yg produksi seluruh komponennya sendiri. Contohnya, beberapa pesawat komersil maupun angkut militer dari boeing, untuk sayap adalah produksi PT DI.
Mana yang lebih menarik dibandingkan tawaran SAAB Swedia dengan pesawat Gripen-nya ?
Proyek pesawat tempur IFX KFx disetujui jauh sebelum gripen menawarkan pespur terbarunya untuk menggantikan F5. Dan kita tidak mungkin menghentikan proyek dgn korsel ini karena sudah dibuat MoU-nya bung. Gripen tidak menawarkan skema ToT bung, setahu saya Gripen hanya menawarkan akan merakit 6 atau beberapa pespur pesanan indo di indonesia, dan mungkin jg mendirikan pabrik di indo dan kita bisa ikut merakit (hanya merakit). Anda mengatakan “kalau mau produce malah dipersilahkan untuk riset komponenya”.
Bung, riset akan memakan waktu dan biaya yg besar, sedangkan dgn korsel karena jelas ada skema ToT 100% dan telah ada MoUnya, kita tidak akan riset lagi, namun akan langsung terjun kedalam proses Pembuatan dan Pengembangan dan disitulah kita dapat menyingkat waktu daripada kita harus riset sendiru dari nol. Kalau Gripen, jelas kita hanya dapat begian merakit dan kita tetap tidak akan tau bagaimana caranya membuat pespur dan kita tdk dapat pengetahuan serta tidak akan dpt share teknologi jika kita akan bikin pespur sendiri.
Pihak Saab saya rasa tidak akan mengajari kita karena memang tdk ada skema ToT baik level B to B atau G to G. Beda yg lain ada dikelas pesawatnya bung. Apakah gripen jg menggunakan komponen komposit dibodynya ? Kalau Pesawat Tempur KFX IFX menggunakan komponen ini, meskipun beberapa persenjataannya ada yg tetap digantung diluar body pesawat, maka dari itu pesawat ini ada di gen 4,5. Menurut pendapat MenHan, kita mulai dgn gen 4,5, karena jika langsung loncat ke gen 5, pasti ada yg mau menjegal. Menurut dirut Pt Di, proyek pespur gen 4,5 ini nantinya akan membuat indonesia busa bikin pesawat dgn teknologi yg terbarukan, untuk masuk ke gen 5, nantinya tinggal diadakan riset atau kerja sama lanjutan. Bagitu setahu saya.
Apa kelebihan dari body pesawat tempur KFX ini ?
Jaman sekarang bodi pesawat terbuat dr bahan komposit biar makin ringan, makin ekonomis…jangankan pespur, pesawat komersial juga begitu.
Seperti apa transfer of technology yang didapatkan Indonesia, kalau hanya menyumbang dana 20 persen ?
ToT 100% bung. Pendanaan memang kita hanya menyokong 20%, tapa untuk pengetahuan teknologi, perakitan, dll kita dpt full 100% karena tujuan projek ini memang untuk membuat ilmuan2 dirgantara kita BISA dan PAHAM bagaimana dan cara buat pespur. Untuk eksterior,indonesia sekarang dan selanjutnya akan dpt bagian membuat sirip2, body, dan sayap (eksterior). Untuk radar dll (interior) korsel bekerja sama dgn perusahan lain baik lokal maupun internasional. Untuk desain Pesawat Tempur KFX IFX, korsel dan Indonesia yg buat. FYI, Mustahil ada perusahaan pespur yg produksi seluruh komponennya sendiri. Contohnya, beberapa pesawat komersil maupun angkut militer dari boeing, untuk sayap adalah produksi PT DI.
Apakah ada teknisi Korea Selatan yang akan datang dan bekerja di PT DI ?
Proyek ini dipusatkan di Korea Selatan, dan sudah ada ratusan ilmuan dirgantara kita di sana yang pasti juga mereka tahu spek pesawat seperti apa yg cocok dgn kontur wilayah Indonesia. Penentuan hasil diskusi kedua negara. Buktinya, Dulu sebelum selesai tahap 1, ada perdebatan antara mesin seperti apa yg mau digunakan (tunggal atau dobel), jenis body atau sayap apa yg akan digunakan misal kalau pakai saysp delta mau yg tipe bagaana, dan lain lain di luar yg saya ketahui karena perakitan pesawat bukan keilmuan saya. Menurut saya tidak perlu pihak Korea Selatan ke Indonesia terkait pespur apa yg dinginkan, karena ratusan ilmuan kita sudah disana bung, dan mereka tahu betul kebutuhan dan kondisi grografi Indonesia. Korsel tidak jalan sendiri bung, keseriusan korsel ini dibuktikan dgn penandatanganan fase ke 2 kfx ifx (pembuatan prototipe) yg ditanda tangani di indonesia. Ingat bung, MoU itu bersifat sangat mengikat, apalagi ini tentang kerjasama bilateral bidang infustri pertahanan. Gak mungkin korea secara konyol “memganak tirikan” kehadiran team Indonesia.
Untuk urusan senjata bagaimana ?
Senjata Pesawat Tempur KFX IFX, tidak akan jauh beda dengan senjata pesawat tempur amerika, f 16, f 18, f 35, bahkan f 22. Rudal2 f 16 bisa dimuat di ifx bung. Mungkin kedepan, semoga untuk senjata, ifx nantinya juga bisa dimuati rudal-rudal sukhoi, agar lebih variatif. Nah, ini dia keahlian teknisi dan ilmuan kita. Begitu tahu dasar cara pembuatannya, pasti akan dioprek/dimodif habis habisan. Bukan hal yg mustahil, jika nantinya ifx juga cocok dan bisa dimuati Krypton, R 73, R 77, dan lain lian seperti yg ada di sukhoi kita.
Masak sih Indonesia dapat proyek sebersar itu di Pesawat Tempur KFX IFX, ?
Ini faktanya bung, Indonesia diproyek ini memang dapat bagian membuat eksterior kfx ifx. Sayap, ekor, penguat ekor, dan sirip. Saya bukan asbun, Dirut Pt Di bung yg bilang disebuah media masa bukan media online. Saya rasa beda dgn f 35 bung, karena f 35 itu bukan kerja sama bilateral, namun banyak negara yg ikut. Dan f 35 saya rasa jg tetep dibuat di amerika, dan negara yg ikut andil tdk dapat 100% pengetahuan dan share teknologinya bung. F 35 menurut saya jg cuma strategi politik As dan As jg saya lihat tidak 100% membantu proyek ini, terbukti pesawatnya sangat jauh dibanding f 22 yg dibuat As memang untuk mereka sendiri. Beda dengan Pesawat Tempur KFX IFX, ini. Kita dpt share teknologi dan pengetahuaannya, hanggar pembuatan ifx jg sudah dibuat, meskipun untuk mesin, kita tetap harus kerja sama dgn negara lain. Mesin pespur itu sangat rumit bung, bahkan korsel saja yg dpt bagian komponen inti (daleman pesawat) jg harus kerja sama dgn perusahaan nasinal maupun internasional, padahal mereka udah bisa buat mesin mobil dan mesin panser sendiri.
Kalau posisi kita di proyek pesawat tempur kfx ifx sama dgn proyek F 35, saya mau tanya. Apakah negara yg terlibat projek f 35 sekarang sudah bisa bikin atau minimal mendesai pesawat sendiri bung ? Ini jelas hanya strategi politik usa, kenapa saya bilang begitu ?? Gampang saja, lihat saja di kualitas pesawatnya.
Kalau pesawat tempur f 35 sama dgn proyek ifx, Apakah di australia juga sudah dibikin hanggar pespur f 35 bung ?? Pesawat F-35 sudah jadi loh. Hal ini jelas beda dgn ifx, karena meskipun ifx kfx blm selesai purwarupanya, PTDI sudah membangun hanggar pembuatannya. Salam . dari sini sudah clear bung, jika Indonesia akan dpt 100% share teknologi dan perakitan, meskipun untuk mesin dan radar, kira tetap harus kerja sama dgn pihak lain lagi bung. Tapi setidaknya kita sudah tau dan paham bagaimana cara atau alur pembuatan pespur
Apakah proyekk ini bisa dijadikan untuk membuat pesawat tempur tahap advance berikutnya ?
Aminnn.. Ekonomi dan politik nasional harus kuat dan stabil ditambah politik atau posisi tawar indo di dunia juga harus kokoh. Proyek Pesawat Tempur KFX IFX ini, memang pijakan untuk melompat ke step yg lebih tinggi. Yang butuh perjuangan memang mesin bung. Kalau senjata dan elektronika, Insya Allah bisa diriset di Pt Pindad, Lapan, Pt Len (untuk elektronika) dan perusahaan-perusahaan lain yang sudah memiliki produk-produk andalan. Amin.
Terima kasih Bung Jon
Kita semua berharap dan berjuang yang terbaik untuk Indonesia.
Dikutip dari komentar Jon di artikel : Hanwa Techwin & GE Sepakati Pembuatan Mesin F414 Untuk KF-X