WARSAWA – Membaca koran Polandia memberi sebuah kesan yang sangat kuat bahwa negara ini di ambang perang, sedangkan diplomat Polandia tidak melakukan apa-apa untuk mencegah hal itu. Sputnik membahas situasi dengan Konrad Rekas, seorang ahli di Pusat Analisa Geopolitik Eropa, sebuah lembaga pengkajian yang berbasis di Warsawa.
“Kami sudah tidak memiliki diplomasi di sini sejak lama. Semua yang kita miliki adalah propaganda dan salah satu yang sangat primitif untuk dinyalakan. Media kita dan perusahaan media Barat yang menyebut lagu di Polandia hidup di dunia maya, keluar dari sentuhan realita”, kata Konrad Rekas.
Dia mengatakan bahwa, bertentangan dengan fakta-fakta, media Polandia terus menyangkal tindakan subversif baru Ukraina di Krimea dan selalu melakukan pelanggaran gencatan senjata di Lugansk dan Donetsk, meskipun Jerman, Inggris dan beberapa media AS mengatakan bahwa, jika bukan karena rasa tanggung jawab dan kesabaran yang ditampilkan oleh Presiden Vladimir Putin, wilayah ini akan jatuh ke dalam konflik besar.
“Mereka terus mengatakan kepada kita bahwa perang sudah dekat dan saya berpikir bahwa beberapa pemimpin kita tidak sabar untuk mati sebagai pahlawan, sayangnya diantara kita semua, warga Polandia tidak bersalah,” kata Konrad.
Selama tampil di televisi baru-baru ini Menteri Pertahanan Polandia Antoni Macierewicz mengatakan bahwa dengan “ancaman dari timur sekarang meningkat cepat, kita harus siap”.
“Seperti yang kita ketahui dari sejarah, ketika sebuah negara hidup dalam suasana histeris konstan dan terus menerus, itu berarti bahwa hal ini dilakukan untuk menarik perhatian orang menjauh dari masalah yang sebenarnya. Pemerintah Polandia belum cukup sukses dalam kebijakan ekonomi dan telah gagal menepati janji-janji dibidang hukum”, kata Konrad Rekas.
“Pemerintahan ini tidak mampu menghadapi urusan sehari-hari dalam menjalankan negara, itu sebabnya mereka mencari beberapa musuh di luar dan memberitahu orang-orang sehingga masyarakat melupakan ketidakmampuan mereka menjalankan pemerintahan karena perang sudah dekat dan hanya mereka yang akan membela rakyatnya”, tambah Konrad.
“Sikap patriotisme’ mereka hanya untuk menunjukkan, upaya menyiapkan histeria dan menarik perhatian orang menjauh dari kesalahan dan ketidakmampuan mereka”.
“Selama pelanggaran diperbolehkan oleh Amerika dan Barat yeng menjadi contoh mereka , tim ini akan siap untuk meningkatkan konflik lebih jauh lagi. Alih-alih mempertahankan status-quo di perbatasan Polandia-Rusia mereka menutup koridor sempit di wilayah Kaliningrad serta mengabaikan kepentingan dari orang-orang yang tinggal di barat laut Polandia dan ekonomi Polandia secara keseluruhan”.
“Menteri Pertahanan kami berbicara tentang beberapa ancaman teroris, tapi saya tidak berpikir bahwa dengan propaganda bodoh tersebut kami kami akan percaya bahwa semua teroris di dunia benar-benar tinggal di dekat Kaliningrad”, kata Konrad Rekas dalam kesimpulannya.
Sumber: Sputnik News