Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Typhoon Tidak Gentar Bersaing dengan Su-35 dan Gripen

Eurofighter tidak patah semangat menyodorkan pesawat tempur modern Typhoon kepada Pemerintah Indonesia. Meski kalah pamor dari segi pemberitaan media Indonesia yang lebih besar memberi porsi pada pesawat tempur Sukhoi Su-35, F-16 Viper dan JAS-39 Gripen, termasuk juga keinginan TNI AU yang lebih menyukai pesawat tempur produk Rusia, Eurofighter tidak akan mundur sebelum ada deal resmi penandatanganan pembelian pesawat tempur.

Tidak kalah dengan pihak SAAB Gripen yang menawarkan paket transfer teknologi penuh, Eurofighter pun memberikan hal yang sama, bahkan termasuk dengan transfer teknologi pembuatan Helm Mounted Display (HMD) Striker II. HMD kini merupakan perangkat standar pada pesawat tempur modern.

Perwakilan Eurofighter pernah menyampaikan surat resmi yang mendukung pengadaan pesawat tempur Typhoon dengan transfer teknologi yang terkait. Eurofighter Typhoon yang memiliki kemampuan multirole termasuk kemampuan peperangan anti kapal, dibangun oleh konsorsium Finmeccanica, EADS dan BAE Systems. Akuisisi Typhoon akan memungkinkan Indonesia untuk mengambil keuntungan dari kemitraan antara PT Dirgantara Indonesia dan Airbus.

Menurut perwakilan Eurofighter, kemampuan kemandirian Indonesia di sektor kedirgantaraan akan menjadikan Indonesia benar-benar bisa menjadi kekuatan udara baru yang diperhitungkan dunia. Pihak Eurofighter mendukung dalam dialog yang berkelanjutan terkait transfer teknologi kedirgantaraan yang sangat dibutuhkan Indonesia.

Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur bersayap delta, mengintegrasikan sistem avionik dan sensor modern, Defensive Aids Sub System (DASS) dan persenjataan yang beragam, seperti meriam Mauser BK-27, rudal Beyond Visual Range Meteor, rudal ASRAAM, rudal Brimstone 2, bom-bom presisi, dan bom Paveway IV.

Share:

Penulis: