NEW DELHI – Afghanistan ingin India untuk mentransfer beberapa senjata paling mematikan, termasuk buatan pesawat Rusia Mi-25 dan Mi-35, untuk Tentara Nasional Afghanistan dan juga untuk membantu dalam perbaikan tank era Soviet-nya dan juga pabrik amunisi.
Kepala Angkatan Darat Afghanistan Jenderal Qadam Shah Shamim berharap untuk menyerahkan daftar kebutuhan kepada pihak berwenang di India selama kedatangannya ke New Delhi, yang dimulai 29 Agustus 2016 nanti. Menurut sumber, daftar itu disusun setelah berkonsultasi dengan Angkatan Darat Amerika Serikat. Selain helikopter temput dan utilitas, daftar juga termasuk artileri, amunisi, tank dan kendaraan latih.
Namun, banyak kalangan di India mempertanyakan apakah itu akan bijaksana bila India memenuhi permintaan Afghanistan. Sumber-sumber resmi mengatakan bahwa pemerintah India tidak terlalu serius dan bahwa setiap pengumuman yang berefek adalah yang paling mungkin selama kunjungan Kepala Angkatan Darat Afghanistan nanti.
Brigadir (Purn.) V Mahalingam, seorang analis pertahanan & keamanan, mengatakan “India dapat membiayai peralatan militer Afghanistan seperti yang terjadi pada Mei 2014 untuk peralatan militer yang bersumber dari Rusia. Menyediakan peralatan militer, bagaimanapun telah didasarkan pada penilaian dari kemungkinan peralatan ini akan direbut oleh simpatisan militan dari tangan Tentara Nasional Afghanistan”.
Pada bulan Desember tahun lalu, India telah setuju untuk memasok empat buah helikopter tempur Mi-24 ke Afghanistan. Tiga helikopter telah dikirim ke Afghanistan tetapi helikopter keempat menunggu perbaikan, karena suku cadang harus datang dari Rusia. Pada tanggal 11 Agustus 2016, Jenderal John W Nicholson, Panglima Militer Amerika Serikat di Afghanistan, mendesak India untuk memasok suku cadang ke Afghanistan.
“Saya tidak bisa bicara untuk pemerintah Afghanistan. Tapi saya tahu bahwa mereka telah meminta lebih dan ingin lebih dan saya pikir ada kebutuhan mendesak untuk pesawat seperti ini bisa langsung masuk ke pertarungan”. Analis mengatakan bahwa peran Rusia menjadi sama pentingnya dalam hal ini dimana suku cadang untuk helikopter tersebut hanya tersedia di Rusia.
Namun demikian, India telah menyatakan bahwa tetap berkomitmen untuk rekonstruksi Afghanistan. Saat peresmian Istana Stor yang baru direnovasi di Kabul, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam konferensi video, “Biarkan saya meyakinkan rakyat Afghanistan yang dalam pencarian Anda untuk membangun Afghanistan yang makmur dan membawa perdamaian, keamanan dan stabilitas untuk masyarakat Anda; 1,25 miliar orang dari India akan selalu berada di sisi Anda, janji kemitraan dan kekuatan persahabatan kami dengan Afghanistan tak tergoyahkan”…
Selama 15 tahun terakhir, India telah fokus pada konstruksi sipil dan pekerjaan pembangunan di Afghanistan. Selama periode ini, India berkomitmen lebih dari USD 2 miliar untuk pekerjaan tersebut.
Sumber: Sputnik News