Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Imaging Thermal Tidak Akan Menghentikan Keganasan F-22 dan F-35

AS telah menghabiskan waktu selama puluhan tahun dan menggelontorkan anggaran hingga ratusan miliar dolar untuk mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima seperti F-22 dan F-35.

Baru-baru ini muncul foto imaging termal dari pesawat tempur F-35. Tampilan imaging thermal tersebut meragukan kemampuan siluman F-35 yang bisa dilacak dengan perangkat pemindai panas dan inframerah.

Pada pertengahan Agustus, Star SAFIRE 380-HD mengembangkan sistem imaging FLIR yang mampu memindai di malam hari pesawat tempur siluman F-35B sejelas seperti siang hari.

Menurut Justin Bronk, peneliti kemampuan combat airpower di Royal United Services Institute, saat ini sistem infrared search and track (IRST) telah menjadi perangkat standar pesawat tempur modern di seluruh dunia.

“IRST melacak perbedaan panas target dengan lingkungan sekitar menggunakan hidrogen cair atau nitrogen. Di ketinggian udara yang sangat dingin, setiap badan pesawat yang bergerak melalui udara dengan kecepatan supersonik memanas sehingga menghasilkan perbedaan suhu yang sangat besar, “kata Bronk.

Dan sekarang ini sistem IRST semakin canggih sehingga dapat membedakan target palsu dan lebih efektif memindai langit melacak target yang bergerak cepat dan panas.

Secara khusus, Bronk membanggakan kemampuan IRST Eurofighter Typhoon yang luar biasa. Typhoon bisa melihat titik kecil panas pada jarak jauh secara menakjubkan.

“Secara teori, IRST bisa menemukan dan melacak F-22 dari jarak cukup jauh,” kata Bronk, yang kemudian menjelaskan, pesawat tempur siluman umumnya menggunakan desain sayap yang lebih besar untuk menciptakan daya angkat yang lebih baik. Lebih buruk lagi, bahan penyerap radar pesawat siluman menggunakan lapisan yang lebih cepat panas.

Tapi pertempuran udara tidak semudah seperti dalam teori. Faktanya adalah meski menggunakan beberapa perangkat IRST terbaik di dunia, Typhoon tidak akan mudah untuk menemukan pesawat tempur siluman F-35 Joint Strike Fighter. Pilot masih harus mencarinya yang bisa dikatakan “hampir mustahil.”

Menurut Bronk, IRST masih memiliki kelemahan lain. Perangkat IRST sangat rentan oleh gangguan cuaca, dan pemindai thermal imaging hanya bekerja lebih baik di malam hari ketika langit bersuhu lebih dingin.

“Tetapi bahkan pada siang hari dengan cuaca cerah, mencari pesawat siluman di langit terbuka dengan perangkat IRST seperti “melihat melalui sedotan,” kata Bronk.

“IRST memiliki bidang yang cukup kecil dan jauh lebih sulit melakukan scan dengan bidang yang luas seperti yang bisa dilakukan radar,” kata Bronk.

Sementara itu, kesadaran situasional F-35 atau F-22 merupakan kelebihan lain yang lebih penting. “Stealth membuat musuh sulit untuk menemukan pesawat siluman, dan memberikan pesawat siluman kebebasan bergerak,” kata Bronk.

Menggunakan kebebasan itu, pesawat tempur generasi kelima dapat memilih untuk menghindar atau menyerangnya. Jadi sementara pesawat tempur generasi keempat negara lain memindai langit seperti ‘melihat melalui sedotan’, pesawat tempur generasi kelima AS dapat memindai langit yang luas dengan lebih leluasa dan lebih efektif.

Share:

Penulis: