Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki. Salah satu topik pembahasan dalam pertemuan itu adalah tawaran tiga unit pesawat amfibi ShinMaywa US-2 buatan Jepang yang masing-masing berharga 100 juta dolar AS.
Wiranto mengatakan bahwa penawaran pesawat amfibi tersebut cukup menarik bagi Indonesia yang merupakan negara maritim. Menurutnya, pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat di darat ataupun air ini bagus untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan di Indonesia.
“Saya kira pesawat amfibi memang sangat bagus untuk dimodifikasi menjadi bagian dalam upaya memadamkan api. Dia bisa mendarat di perairan, menyedot air langsung kemudian menyemprotkan air ke beberapa titik kritis hutan yang terbakar,” ujar Wiranto seperti dilansir Antara pada Sabtu (27/8).
Namun, Menko Polhukam mengatakan bahwa pemerintah Indonesia belum melakukan pembahasan terkait rencana pembelian pesawat ShinMaywa US-2.
Sementara itu, pada bulan November 2015, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda Muhammad Zainuddin, mengatakan bahwa pembelian pesawat amfibi US-2 tidak ada dalam rencana strategis kekuatan pokok minimal (Minimum Essential Force/MEF) TNI.
Sumber: antaranews.com
