Bukan hanya kapal Littoral Combat Ship milik Angkatan Laut AS saja yang bermasalah, kapal catamaran Expeditionary Fast Transports ternyata juga memiliki segudang masalah dan kerusakan yang menderanya.
Kapal yang dirancang mampu mengangkut 600 ton muatan kargo dan 312 tentara ini ternyata memiliki kelemahan pada desain dua busur lambung catamaran yang ringkih. AS harus mengeluarkan biaya sebesar US$ 1.2 milyar untuk memperbaiki dan memperkuat busur lambung pada empat kapal yang sudah diserahkan.
Dirancang sebagai kapal angkut pesisir, busur lambung catamaran yang dibuat ringan ternyata ringkih saat menerjang ombak besar di laut lepas.
Pengerjaan memperkuat busur lambung bukannya menghentikan masalah, ternyata penguatan menambah berat kapal hingga 787 kg. Untuk mengkompensasi berat kapal yang berlebih, militer akhirnya mengurangi muatan bahan bakar hingga 1000 liter yang berakibat pada berkurangnya jangkauan operasional kapal.
Bukan hanya pada desain busur lambung yang ringkih, mesin Fincantieri SpA ternyata juga memiliki masa pakai yang lebih pendek dari yang seharusnya.
Empat mesin diesel dirancang memiliki kemampuan operasional hingga 8369 jam, namun pada tes laut yang dilakukan mesin hanya kuat operasional selama 208 jam. Bahkan setelah menjalani perbaikan, mesin hanya mampu beroperasi selama 1563 jam.
Kapal Expeditionary Fast Transports (EPF) – Spearhead class adalah kapal catamaran angkut menengah berkecepatan tinggi. Kapal EPF mampu mencapai kecepatan penuh 35-45 knot (65-83 km). Berkemampuan mengangkut dan menyebar pasukan regular atau pasukan khusus beserta peralatan dan perlengkapannya secara cepat.
Memiliki dek pendaratan helikopter CH-53 Super Stallion, kapal juga memiliki fasilitas roll-off roll-on untuk memuat dan menurunkan kendaraan, tank atau pasukan dengan cepat.
Kapal catamaran yang terbuat dari aluminium ini mempunyai bobot 2.400 ton, dengan panjang 103 m, lebar 28.5 m dan draft 3.8 m. Dek dalam kapal luasnya mencapai 1.800 meter persegi dengan tinggi 4.7 meter dan berdiameter 26.2 m.
