Jelang pemilu presiden, sistem komputer pemilu di dua negara bagian Amerika dikabarkan telah diserang oleh hacker. Dua negara bagian tersebut adalah Illinois dan Arizona. Intelejen Amerika menemukan bukti bahwa dalang di balik peretas komputer pemilu tersebut berasal dari Rusia.
Salah seorang pejabat pemilu di AS bahkan menyebut Rusia berusaha untuk mengacaukan proses pemilihan Presiden AS. “Kremlin mungkin berupaya menciptakan ketidakpastian dalam proses pemilihan presiden AS,” ujarnya, Rabu (30/8/2016).
Peretas yang diduga berasal dari Rusia tersebut berusaha membobol basis data registrasi 200 ribu pemilih di Illinois dan Arizona.
Sementara itu pihak Rusia menyebut tudingan Amerika tidak memiliki dasar. Sekertaris Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menambahkan, tudingan
Amerika tidak memiliki substansi yang jelas. “Pernyataan itu tak berdasar dan tanpa fakta, kami rasa tidak perlu untuk dikomentari,” tegasnya.