Sebagai salah satu industri strategis yang menghasilkan kapal-kapal andalan dalam negeri, PT PAL terus melakukan inovasi guna memberikan produk terbaik. Termasuk dalam menghasilkan produk kapal perang bagi TNI Angkatan Laut guna menjamin keamanan wilayah Indonesia. Langkah yang dilakukan PT PAL misalnya dengan menciptakan Kapal Cepat Rudal 60 (KCR-60), yang merupakan penerus kapal FPB-57.
KCR-60 memiliki beberapa keunggulan dibanding FPB-57 yang merupakan kapal buatan Jerman dan telah digunakan sekitar 15 tahun oleh TNI. Salah satu keunggulannya adalah segi interior yang sudah modern dan minimalis, walaupun untuk fungsi tempur.
Kapal itu disebut KCR-60 karena merujuk pada panjang utuh kapal yakni 60 meter. Kapal yang mampu menampung kru sebanyak 55 orang ini memiliki lebar 8,1 meter, tinggi geladak 4,85 meter, sarat air 2,6 meter, dan berat total 460 ton.
“Dari awal pembuatan, kami berkomunikasi dengan TNI Angkatan Laut. Kapal apa yang mereka butuhkan. Maka lahirlah KCR-60 ini,” ujar Kepala Divisi Teknologi PT PAL Indonesia, Dr. Ir. M. Zaed Yuliadi M.Sc., seperti dilansir liputan6.com pada Minggu (11/9).
Kapal Cepat Rudal 60 KRI Tombak-629 bertugas mengamankan perairan wilayah Indonesia Timur. (istimewa)
PT PAL bekerjasama dengan berbagai industri lokal dalam membangun KCR-60, seperti pelat-pelat yang digunakan, mebel untuk interior, pendingin ruangan, serta mesin kemudi yang dibuat oleh Pindad. Dalam proses produksinya, KCR-60 mendapat pengawalan dan pengawasan dari TNI Angkatan Laut dan Biro Klasifikasi Indonesia.
Kapal yang efisien bahan bakar dan memiliki kecepatan maksimal 28 knot ini didesain untuk hentakan senjata. Posisi KCR-60 akan tetap stabil ketika menembakkan senjata dari atas kapal.
Saat ini, TNI Angkatan Laut telah mengoperasikan tiga unit KCR-60 guna mengamankan laut nusantara, yaitu KRI Halasan-630 untuk armada wilayah barat, serta KRI Sampari-628 dan KRI Tombak-629 untuk armada wilayah timur.
Sumber: liputan6.com