Kementerian Pertahanan Rusia merilis video Latihan Perang Kaukasus 2016 yang melibatkan lebih dari 12.500 tentara serta kekuatan militer terbaik Rusia, termasuk Armada Laut Hitam dan Laut Kaspia Flotilla.
Latihan ini dilakukan di berbagai pelatihan Opuk di Pantai Laut Hitam dengan latihan yang melibatkan kapal perang, pesawat dan tank, serta penembakkan sistem rudal S-300 dan S-400.
Latihan yang dilakukan di Selatan Rusia dan sekitar Krimea ini bertujuan sebagai “perencanaan, persiapan dan pelaksanaan operasi tempur.” Namun, banyak analis pertahanan menafsirkan bahwa unjuk kekuatan militer ini menjadi pesan langsung bagi Ukraina dan sekutu Baratnya tentang pengendalian Rusia atas semenanjung Krimea.
Juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov menyoroti belum pernahnya Rusia menggelar kekuatan militer secara besar-besaran. “Kisaran pelatihan ini adalah terbesar di semenanjung Krimea, yang memungkinkan latihan seperti ini akan terus diadakan,” ujar Konashenkov seperti dilansir Sputnik News pada Senin (12/9).
Konvashenkov juga menekankan bahwa latihan ini tidak harus ditafsirkan sebagai pesan kepada Barat. “Latihan strategis merupakan hal penting untuk pelatihan militer di Rusia pada tahun 2016, dengan fokus pada pasukan yang berbeda bekerja sama Anda tidak harus memutar ini menjadi sesuatu -. Tidak ada politik,” ujarnya.
Sementara itu, latihan perang ini dilakukan satu bulan setelah Presiden Vladimir Putin menuduh Ukraina mengirimkan sekelompok penyabot ke Crimea untuk terlibat dalam serangan teror terhadap personil Rusia.
Sumber: Sputnik News