100 tahun yang lalu tank pertama bergemuruh di medan perang darat terganas di Somme, di mana kelak tank akhirnya menjadi salah satu senjata yang paling efektif dan mematikan di medan perang.
Perang sudah memasuki tahun kedua dan Inggris sudah menderita korban jiwa yang sangat besar, dari semula bermaksud ingin meraihi kemenangan cepat ternyata berubah menjadi perang berdarah yang berkepanjangan. Setiap jengkal tanah yang direbut, mustahil tanpa mengorbankan ribuan nyawa tentara.
Rencana untuk menerjunkan berbagai kendaraan yang bisa mengatasi medan yang sulit telah dilakukan tanpa membuahkan hasil yang menggembirakan. Inggris akhirnya menyerahkan kepada Winston Churchill, yang mendirikan Komite Landships pada tahun 1915 agar segera bisa mengatasi kebuntuan perang.
Kendaraan lapis baja segera dikembangkan untuk dapat melakukan perjalanan di medan yang berat, sanggup melintasi parit, tahan dari tembakan musuh dan mampu menerobos pagar berduri dan basis pertahanan musuh.
Tank Inggris pertama awalnya disebut sebagai ‘landships’ yang kemudian disamarkan dengan mengambil nama tangki air.
Inggris sebenarnya menerjunkan dua tipe tank Mark 1 dimedan perang Some. Versi tank ‘jantan’ dilengkapi dengan dua meriam angkatan laut sementara tank ‘Betina’ dipersenjatai dengan lima senapan mesin.
Saat itu pertempuran berlangsung sepuluh minggu di medan Somme. Kemajuan besar tidak seperti yang diharapkan dan Inggris telah menderita 60.000 korban jiwa. Pertempuran terus berlalu dan menyusut menjadi pertempuran lokal yang lebih terkonsentrasi di Flers-Courcelette.
Pada 15 September 1916, Inggris untuk pertamakalinya menerjunkan 32 tank Mark 1 dalam pertempuran yang merayap perlahan merambah medan perang ganas dibawah rentetan hujan peluru musuh.
Diterjunkannya tank itu segera mengagetkan tentara Jerman, bersama pasukan infanteri Inggris tank menimbulkan korban besar pada pihak musuh di Leuze Wood sampai akhirnya terhenti di Combles Trench setelah terbakar dan hancur.
Dari total 49 tank yang diterjunkan hanya tersisa 9 tank yang itupun juga mengalami kerusakan. Tidak satupun tank Mark 1 yang akhirnya bisa melanjutkan pertempuran. Banyak tank-tank lainnya yang rusak ataupun gagal melewati parit-parit yang dilebarkan oleh tentara Jerman. Sebagian yang lain hancur karena lapisan bajanya dirobek peluru kaliber besar.
Meski mengalami kehancuran besar pertama, Inggris tetap mengembangkan potensi dari kendaraan lapis baja dan pada tahun 1917membentuk Royal Tank Corp, korps tank tertua yang memungkinkan pengembangan dan perbaikan lebih lanjut di masa depan.
Ironisnya, di masa depan justru Jerman yang jauh lebih maju menggunakan tank dengan kekuatan yang lebih mematikan dalam konflik perang di masa depan, dengan panser dan tank berat modern yang mendominasi medan perang pada Perang Dunia Kedua.