Dalam editorial hari Sabtu, 17 September 2016, kantor berita Xinhua, Pemerintah Xi Jinping tampaknya memberi ancaman langsung kepada Jepang agar jangan melintasi “garis merah” dengan berpartisipasi bersama Angkatan Laut AS dalam latihan “Kebebasan Navigasi” di Laut Cina Selatan karena Jepang tidak memiliki klaim teritorial diwilayah itu.
“Untuk menjaga ketertiban maritim di Laut Cina Selatan merupakan tugas bersama dari negara-negara pesisir di kawasan itu, kepentingan besar orang luar seperti Jepang dengan mengikuti jejak Amerika Serikat hampir tidak dapat dibenarkan”, kata editorial mempertanyakan motif Tokyo.
Komentar berpendapat bahwa minat sejati Jepang di Laut China Selatan adalah untuk menggunakannya sebagai tawar-menawar dalam sengketanya dengan China atas Kepulauan Senkaku (Diaoyu) di Laut Cina Timur.
“Pada masalah ini, Jepang telah meninggalkan batu dalam mengaduk air yang menyebabkan ketegangan, misalnya dengan rencana yang baru-baru ini bermaksud untuk menjual murah persenjataan ke India dengan imbalan dukungan melawan China”.
Sumber: Xinhua News Agency