Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Kapal Selam, Senjata Kunci Angkatan Laut Asia

Meluncur diam-diam di kedalaman laut, kapal selam tanpa terdeteksi membayangi kapal perang buruannya, siap untuk menenggelamkan dengan senjata torpedo atau rudal.

Diabaikan setelah berakhirnya Perang Dingin, kini kapal selam kembali menjadi perhatian serius militer diseluruh dunia.
Negara-negara di Asia kini secara agresif meningkatkan kekuatan kapal selam dan persenjataan bawah airnya.

Negara-negara di Asia kini menyadari, bahkan kapal perang tercanggih dan pesawat tempur modern rentan terhadap rudal anti-kapal atau anti-pesawat yang ditembakkan dari kapal selam.

“Jadi (negara-negara Asia) kini beralih meningkatkan kemampuan bawah air untuk dapat lebih melakukan operasi ofensif yang diinginkannya,” ulas Bryan Clark dari Washington’s Center for Strategic and Budgetary Assessments.

Trend penguatan kekuatan bawah air terutama didorong oleh kekuatan militer Cina yang berkembang sangat pesat. Beijing telah membentuk berbagai kemampuan pertahanan maritim dan sistem pertahanan anti-pesawat yang sangat canggih yang mampu mencegah kapal perang dan pesawat tempur musuh mendekati pantainya.

China juga telah meningkatkan armada kapal selam serangnya, dan sekarang memiliki 50 kapal selam konvensional dan lima kapal selam nuklir.

Australia sudah menandatangani kontrak untuk pembangunan 12 kapal selam siluman konvensional bersama dengan Perancis.
Vietnam telah menerima pengiriman kapal selam kelima dari enam kapal selam Project 636.1 dari Rusia.
Jepang diperkirakan juga akan meningkatkan armadanya hingga 18-22 kapal selam pada tahun 2018.
Indonesia akan mengakuisisi dan mengembangkan kapal selam Chang Bogo bersama Korea Selatan.
Thailand berencana akan membeli kapal selam diesel elektrik dari China setelah selama puluhan tahun tidak memiliki armada kapal selam.
India dan Malaysia juga sedang mengembangkan kemampuan bawah airnya sendiri.

Selain memberikan kemampuan militer kunci, kapal selam juga dapat melakukan misi pengumpulan data intelijen, memata-matai armada musuh dan bahkan memantau apa yang terjadi di permukaan.

Selama masa perang, kapal selam dapat melumpuhkan seluruh armada musuh. Dengan dilengkapi persenjataan rudal jelajah, kapal selam bisa mengintai dari lepas pantai dan melancarkan serangan ke daratan dari jarak jauh.

Selama operasi militer terbaru, kapal selam telah memainkan peran penting seperti terlihat baru-baru ini.

Selama operasi di Libya tahun 2011, kapal selam USS Florida menembakkan 90 rudal jelajah Tomahawk untuk menghancurkan pertahanan udara Libya pada awal kampanye untuk menggulingkan Moamer Kadhafi.
Rusia melepaskan serangkaian serangan rudal jelajah ke Suriah dari Mediterania yang berjarak ribuan mil.
Korvet Cheonan Korea Selatan tenggelam misterius yang diperkirakan akibat serangan dari kapal selam Korea Utara, dan yang terbaru Korea Utara kini mampu meluncurkan rudal balistik dengan hululedak nuklir dari armada kapal selamnya.

Share:

Penulis: