Moscow – Kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov akan bergabung dengan kelompok angkatan laut Rusia yang beroperasi di Mediterania timur, ujar Kementerian Pertahanan Rusia, mengumumkan. Para pejabat mengatakan kapal induk ini dapat digunakan untuk membantu misi anti-teroris di Suriah.
Keputusan itu diumumkan pada 21/9/2016 oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada pertemuan pejabat kementerian.
“Saat ini, kelompok angkatan laut Rusia di Mediterania timur meliputi sedikitnya enam kapal perang dan tiga atau empat kapal dukungan dari semua armada. Untuk meningkatkan kemampuan tempur kelompok, kami akan menyertakan cruiser Admiral Kuznetsov ke jajarannya, “kata Shoigu.
Menteri Sergey Shoigu menambahkan, penyebaran ini merupakan bagian dari kehadiran angkatan laut Rusia di Mediterania timur, yang menjamin kepentingan negara dan membantu “untuk menjaga perdamaian.”
Menurut sumber yang dikutip oleh Interfax, Laksamana Kuznetsov akan bergabung dengan Unit angkatan laut negara itu di Mediterania pada pertengahan Oktober, dengan misi diperkirakan akan berlangsung antara empat dan lima bulan.
Kapal induk juga dapat bergabung dengan operasi anti-teroris Rusia di Suriah, ujar kepala Komite Pertahanan parlemen, Vladimir Komoedov, kepada Interfax.
“Kapal akan berangkat pada waktu jika situasi menuntut hal itu dan kita harus mendukung orang-orang kita di Suriah. Tidak ada kendala di sini”, ujar Komoedov, yang juga mantan komandan Armada Laut Hitam Rusia.
Tidak ada konfirmasi resmi dari Departemen Pertahanan Rusia tentang apa yang dibawa kapal ini untuk mendukung misi Rusia di Suriah.
Menurut Interfax, kapal Laksamana Kuznetsov yang baru-baru ini mengalami perawatan, akan membawa pesawat tempur state of the art MIG-29KR dan MIG-29KUBR, serta pesawat SU-33. Selain itu, itu skadron onboard, akan mencakup helikopter serbu KA-52K.
“Helikopter KA-52 sudah menjalani tes. Pilot melaporkan penerbangan yang sangat positif,” ujar direktur perusahaan Helikopter Rusia kepada Interfax.
The Admiral Kuznetsov saat ini satu satunya kapal induk Rusia, dan ditugaskan pada tahun 1990. Kapal ini mampu menyimpan lebih dari 50 pesawat. Kapal ini juga dipersenjatai dengan rudal anti kapal ‘Granit’ dan serta ‘Blade’ dan sistem senjata ‘Chestnut’.
Sebuah kapal induk baru diharapkan masuk Angkatan Laut Rusia pada tahun 2025, ujar Wakil Menteri Pertahanan Yury Borisov yang diumumkan Mei 2016.
RT.com