Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Duterte Ingin Akhiri Hubungan Dengan AS?

Presiden Filipina Rodrigo Duterte melontarkan pernyataan yang menyiratkan akan menghentikan hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah pernyataan, Duterte menyiratkan ingin meminimalisir hubungan dengan AS, khususnya dalam bidang militer.

Duterte pun menambahkan bahwa latihan gabungan antara AS dan Filipina yang dijadwalkan akan digelar pada Oktober 2016 akan menjadi latihan gabungan terakhir antara kedua negara selama masa pemerintahannya. Bukan hanya itu, Duterte juga menyebut Filipina berencana membangun aliansi perdagangan dan perniagaan baru dengan Rusia dan Tiongkok.

Pengumuman itu disampaikan Duterte pada Rabu, 28 September 2016, saat melakukan kunjungan ke Vietnam.

“Amerika Serikat menjadwalkan latihan perang, sedangkan Tiongkok tidak mau. Saya akan menyampaikan kepada Amerika bahwa ini merupakan latihan militer terakhir. Kerja sama Filipina dan Amerika telah berakhir,” kata Duterte dalam sebuah pidato di depan masyarakat Filipina di ibukota Vietnam, Hanoi.

Latihan pendaratan militer di Filipina yang melibatkan 500 serdadu Filipina dan 1.400 anggota pasukan Amerika itu dijadwalkan digelar pada 4-12 Oktober 2016, sekaligus menjadi agenda pertama dalam pemerintahan Duterte.

Menanggapi hal tersebut, pihak AS pun angkat bicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Julia Mason menyatakan, pihaknya masih akan tetap fokus untuk mengembangkan hubungan dan kerja sama luar negeri dengan Filipina, apapun yang terjadi.

“Filipina adalah sekutu kami yang sangat penting di kawasan Asia-Pasifik.”

“Aliansi kami (dengan Filipina) adalah salah satu dari hubungan kita yang paling abadi dan penting di kawasan Asia Pasifik. Ini telah menjadi landasan stabilitas selama lebih dari 70 tahun. Hal ini dibangun pada pengorbanan bersama untuk demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Mason, seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis (29/9/2016).

Mason juga menambahkan bahwa AS akan tetap bekerja sama dalam berbagai bidang dengan Filipina, termasuk untuk memerangi terorisme, untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat Filipina dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Sumber: international.sindonews.com

Share:

Penulis: