Lima orang anak buah kapal Warga Negara Indonesia (WNI), hingga kini masih disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai macam upaya untuk membebaskan kelimanya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah meningkatkan operasi intelejen disejumlah wilayah di Filipina dan Malayasia.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, selain melakukan operasi intelejen, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi juga terus membuka jalur komunikasi dengan berbagai pihak di Manila maupun di Davao.
“Operasi intelijen masih terus dilakukan. Masih ada lima yang terbagi jadi dua kelompok. Diplomasi juga masih terus dilakukan,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Dia menambahkan, banyak faktor yang mempengaruhi upaya pembebasan para sandera, diantaranya suasana politik di Filipina yang sedang memanas. Namun Iqbal berjanji untuk mengusahakan yang terbaik bagi lima orang WNI yang masih disandera.