Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Warga Surabaya, kembali dihebohkan temuan Mortir diduga masih Aktif

Warga Kota Surabaya, kembali dihebohkan dengan temuan sebuah mortir jenis pelontar di tepi jalan komplek perumahan Manyar Kartika sukolilo surabaya (29/09). Mortir jenis pelontar berwarna hitam ini, kali pertama ditemukan siswanto (42), petugas keamanan perumahan manyar kartika surabaya, yang letaknya tepat persis di tepi jalan depan kantor PT. Banyu Biru, Jl. Manyar Kartika VIII/50 Sukolilo Surabaya.

Siswanto mengaku, saat itu masih berjaga dan mendapat laporan dari salah satu warga yang melihat karung warna putih tergeletak di pinggir jalan. Untuk memastikannya isi karung yang mencurigakan itu, siswanto bersama warga lainnya menuju ke lokasi tersebut.

Namun, betapa terkejutnya ia, saat membuka karung mengetahui berisi benda berbentuk lonjong yang merupakan mortir bertuliskan nomor seri tertentu. “Sampai di lokasi dan mengecek karung itu, saya langsung kaget. Karena, karung yang saya buka ternyata berisi benda berbentuk lonjong yang merupakan mortir dan bertuliskan M1 R.12-76/5-6. Kemudian secepat mungkin saya melapor ke Polsek Sukolilo,” ungkap Siswanto.

Warga lainnya mengaku sebelumnya sempat melihat ada orang tak dikenal mengendarai sepeda motor yang sengaja membuang karung berisi mortir ini. Anggota mapolsek sukolilo surabaya, yang mendapat laporan siswanto, langsung mendatangi lokasi dan memasang garis polisi.

Tim gegana jihandak brimob polda jatim yang tiba di lokasi, dengan cepat memasang garis polisi di sekitar area penemuan mortir jenis pelontar ini, untuk mencegah dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Evakuasi mortir jenis pelontar yang mempunyai panjang 35cm dengan diameter 8cmini berjalan dengan sangat hati-hati karena diduga kuat mortir ini masih aktif, jika dilihat dari batang pemicu ledakan yang berada di ujung mortir dalam kondisi masih sangat baik.

Penemuan Mortir yang menggegerkan warga Kota Surabaya, tidak hanya kali ini saja. Pada 26 Maret 2016 lalu, juga ditemukan mortir serupa yang diduga juga masih aktif. Mortir itu ditemukan warga Jalan Kedunganyar Wetan, Tegalsari, Surabaya.

Penemu benda berbahaya itu adalah dua petugas PU Bina Marga dan Pematusan, yaitu Sarimo dan Adi, yang tengah membersihkan gorong-gorong di kawasan tersebut.

Saat Sarimo mengarahkan backhoe ke atas truk untuk menaruh tanah hasil kerukan, tiba-tiba terdengar bunyi besi jatuh. Saat diperiksa, ternyata ada mortir di antara tanah kerukan. Tanpa pikir panjang, Adi bersama Sarimo langsung melaporkan penemuan mortir itu kepada petugas Polsek Tegalsari, Surabaya.

Oleh petugas Polsek Tegalsari, 1 mortir yang ditemukan Sarimo dan adi kemudian diserahkan kepada tim Gegana Satbrimob Polda Jatim.

Temuan mortir di kota Surabaya, juga pernah terjadi pada 28 mei 2016. Jumlah mortir yang ditemukan cukup menggegerkan yaitu 3 buah. Ke-3 mortir yang diduga juga masih aktif ini ditemukan pertama kali di dalam selokan oleh Supadi, petugas kebersihan salah satu gudang di Jalan Teluk Kumai. Per tiga bulan sekali, Supadi selalu membersihkan selokan di depan gudang.

“Ada karung beras menyumbat got (selokan). Ketika saya angkat, kok berat. Akhirnya saya buka isinya, ternyata berisi mortir. Ada satu,” terang Supadi di lokasi penemuan.

Awalnya, Supadi menganggap mortir yang sudah tidak aktif dan menaruhnya di pinggir selokan dan melanjutkan aktivitasnya. Namun, dia kembali menemukan karung yang menyumbat selokan dan diambilnya buntalan kedua tersebut.

Lagi-lagi, saat karung itu kembali diangkatnya, ternyata bobotnya juga berat. Saat dibuka, ternyata juga berisi mortir. Tapi kali ini berisi dua biji berdiameter 10 centimeter dengan panjang 25 centimeter, atau berukuran sama besar dengan botol mineral ukuran 1 liter.

Karena khawatir meledak, Supadi pun melapor ke polisi. Beberapa menit kemudian, anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya datang dan mengevakuasi tiga mortir tersebut bersama tim Gegana Polda Jawa Timur. (marksman)

Share:

Penulis: