Militer China mengerahkan pesawat tempur J-11B dari Resimen Udara yang ditempatkan di utara China ke selatan untuk menguji kemampuan pesawat tempur beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.

J-11B yang merupakan pesawat salinan dari Su-27 Rusia melakukan patroli udara dengan rudal udara-ke-udara asli.

Rudal tersebut diidentifikasi oleh JKGR sebagai rudal PL-8 yang merupakan rudal lisensi resmi dari rudal Python 3 buatan Rafael Israel yang juga merupakan basic dari rudal supermanuver Python 4. Rudal Python 3 sudah sangat battle proven dengan 35 – 50 kill selama invasi Israel tahun 1982 di Libanon Selatan.

Bulatan dengan warna abu-abu pada moncong rudal terbuat dari kaca Magnesium Fluorida yang dibagian dalamnya mengoperasikan 4 micron band passif infra-merah. Sirip ekor yang lebar pada rudal PL-8 dilengkapi roll stabilisator untuk kemampuan manuver ekstrim saat menguber targetnya.

PL-8 memiliki jangkauan 20 km dengan ketinggian minimum 500 m dan ketinggian maksimum 21 km, melesat dengan kecepatan maksimum mach 3.5 yang sangat ampuh mengejar pesawat tempur yang berkecepatan supersonik.

Rudal Python-3 inilah yang dibeli lisensinya oleh China yang kemudian menjadi rudal PL-8.