Rusia segera melayarkan kapal induknya untuk melalui Selat Inggris pada akhir bulan ini, di tengah ketegangan hubungan antara London dan Moskow atas krisis Suriah.
Kepala Royal Navy dan sekutu NATO sedang menyusun rencana untuk mengawal sekitar delapan kapal perang Rusia yang akan meninggalkan pelabuhan Rusia dalam waktu dekat untuk bergabung dengan kampanye serangan udara negara itu terhadap pemberontak Suriah.
Laksamana Royal Navy percaya Kremlin akan menggunakan pelayaran ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kekuatan mereka saat melintasi Inggris, dan menduga kapal induk akan memulai latihan terbang pesawat pesawatnya di lepas pantai Inggris dan Perancis.
Persiapan Inggris ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, pekan ini memicu pertikaian diplomatik dengan mengatakan dia “ingin melihat demonstrasi di luar kedutaan Rusia” di London atas peran Moskow dalam konflik Suriah.
Seorang mantan Petinggi Inggris pada hari Jumat 14/10/2016 mengatakan, sikap Rusia ini akan mempertaruhkan dan mengobarkan ketegangan yang lebih lanjut.
Angkatan Laut NATO telah mempersiapkan operasi besar untuk melacak kapal induk Admiral Kuznetsov berbobot 55.000 ton dan kapal pendampingnya dalam permainan “kucing dan tikus” yang mana armada Rusia itu akan ke bawah melalui Atlantik Utara ke Teluk Biscay dan kemudian ke Mediterania.
Salah satu sumber angkatan laut NATO mengatakan kapal Rusia akan meninggalkan Severomorsk dekat Murmansk dalam waktu dekat dan bisa sampai ke Inggris awal minggu depan.
Sumber itu mengatakan: “Ini tidak membuat kita terkejut, kami bekerja untuk apa yang harus dilakukan. Hal yang paling mungkin adalah bahwa mereka akan pergi melalui Laut Utara, menyusuri Selat Dover dan melalui Channel.
“Mereka bahkan mungkin berhenti di lepas pantai North East, untuk terbang sedikit.”
Namun sumber mengatakan hal itu juga memungkinkan kapal-kapal perang Rusia akan membagi rute, dengan beberapa melalui Laut Irlandia atau ke pantai barat Irlandia, yang akan “menyebabkan lebih banyak masalah”.
Satu Royal Navy fregat Type 23 dan satu destroyer Type 45 sedang dipersiapkan untuk memantau Rusia, sementara sebuah pesawat mata-mata RAF, C130 Hercules dan jet tempur Tornado juga akan standby.
Tapi sumber mengatakan, dalam waktu singkat kapal dan pelaut Royal Navy, dapat dialihkan dari misi lainnya untuk menjaga dan mewaspadai kapal Rusia.
Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan kapal induk Admiral Kuzetsov akan dikawal oleh enam kapal perang dan tiga atau empat kapal dukungan. Armada Rusia ini diharapkan akan disertai kapal penjelajah (battlecruiser) Peter the Great dan sebuah kapal perusak kelas Udaloy.
Setelah di Mediterania, Kapal induk Kuznetsov akan diatur untuk mengambil posisi di lepas pantai Suriah selama empat sampai lima bulan, di mana ia bisa menggunakan MiG-29K / jet KUB dan helikopter untuk melaksanakan serangan udara.
Mantan Petinggi Inggris, Lord West of Spithead, mengatakan Rusia berhak untuk berlayar menyusuri Channel Inggris, tetapi ia mengatakan sikap negara itu atas Suriah berisiko mengobarkan ketegangan.
“Ketika orang mulai sikap, hal itu bisa menjadi berbahaya. Itu semua menimbulkan ketegangan dan membuat situasi lebih sulit dan itu bukan hal yang cerdas untuk dilakukan.
“Masuk akal untuk memantau Armada Rusia dengan menggunakan beberapa kapal NATO. Fakta bahwa Angkatan Laut mencari kapal tambahan di sekitarnya, adalah aib nasional, karena kita hanya memiliki 19 kapal pengawalan permukaan.
Dia mengatakan: “Saya menilai Rusia sangat mengkhawatirkan saat ini dan ekonomi mereka didasari pada pijakan perang. ”
Dr Igor Sutyagin, seorang ahli Rusia di Royal United Services Institute, mengatakan sebagai negara yang ekonominya kandas, maka yang tersisa hanya kekuatan militernya untuk memproyeksikan pengaruh.
Sumber : Telegraph.co.uk