Rudal C802 sedang naik daun setelah berhasil menembak sejumlah kapal perang modern dalam beberapa kejadian belakangan. Tanggal 1 Oktober 2016, kapal catamaran hybrid HSV-2 Swift, eks US Navy yang disewakan ke pemerintah Uni Emirat Arab rusak dan terbakar setelah dihantam rudal anti kapal C-802.
Kapal tersebut ditembak oleh gerilyawan Houthi Yaman menggunakan rudal Noor buatan Iran, yang merupakan copy dari rudal C-802 China. Rudal Noor juga telah digunakan untuk menghantam kapal perang Korvet Israel, Hanit pada tahun 2006 saat Perang Lebanon. Rudal Noor memiliki top speed mach 0,9, berdaya jangkau 75 miles dan membawa hulu ledak 419 pound.
Rudal Noor yang merupakan copy dari rudal 802 China, memiliki sejarah perkembangan yang panjang.
Dalam catatan Angkasa.co.id rudal ini dikembangkan China Hai Ying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA) tahun 1970-an dengan nama YJ-8. Buruknya hubungan dengan Uni Soviet, membuat China beralih ke Prancis untuk mendapatkan teknologi rudal Exocet MM-38.
Kopian pertama dari Exocet MM-38 adalah Ying Ji 8 (YJ-8) yang memiliki jarak efektif 50-80 km dan memiliki kemampuan menghantam kapal perang over the horizon target. Rudal ini didesain berkemampuan sea skimming 5 sampai 7 meter dari permukaan laut, untuk menghindari radar dan bisa menimbulkan kerusakan pada bagian bawah kapal sehingga air laut bisa masuk ke lubang yang ditimbulkan oleh ledakan, agar kapal tenggelam.
Jika melihat pada video yang dirilis berikut ini maka rudal Noor copy dari rudal C802 China tidak terlihat memiliki teknologi sea skimming saat menghantam kapal catamaran hybrid HSV-2 Swift, eks US Navy. Rudal justru menghantam bagian atas kapal. Namun bisa saja teknologi sea skimming ini tidak muncul, karena dilihat dari video ini, maka kapal ditembak dari jarak dekat.
Untuk melakukan penghancuran, YJ-8 dilengkapi hululedak EFP (Explosively Formed Penetrator), yang menempatkan sejumlah kerucut peledak yang menyudut dan memberikan cakupan 360 derajat. Saat menghantam dinding kapal, kepala rudal akan merobek dinding kapal membuka jalan bagi hululedak untuk meluncur masuk ke dalam.
Rudal Noor ditembakkan gerilyawan Houthi Yaman dari darat. Iran melakukan reverse engineering terhadap C-802 yang dilengkapi motor roket Toloue-4 buatan dalam negeri. Rudal Noor juga memiliki kemampuan luncur dari platform truk.
Pada bulan November nanti rencananya TNI akan melakukan latihan Perang Jala Yudha di perairan Natuna. Pada kesempatan tersebut, rencananya akan dimasukkan skenario latihan perang dengan menembakkan rudal C-802 dari KRI TNI AL.
Belum diketahui sejauh mana rekayasa yang telah dilakukan Indonesia terhadap rudal C-802 ini dan sejauh apa pula transfer of technologynya dari China.
Yang jelas Indonesia sempat mencuri perhatian dunia saat berhasil menginstal modul rudal Yakhont ke kapal perang KRI Oswald Siahaan-354. Pada pengujian yang kedua, rudal tersebut berhasil menghantam kapal yang ditargetkan. Rudal Yakhont tersebut mengejar sasaran, sejajar dengan permukaan air laut, merobek bagian bawah kapal dan hulu ledaknya, meledak tepat di bagian bawah.
Berbagai forum militer internasional, kagum akan kemampuan Indonesia saat itu. Proses instal rudal yakhont hingga uji penembakan, mereka ikuti dengan cermat. Mungkin mereka berharap ada perkembangan lebih lanjut. Namun hingga saat ini belum terdengar lagi rekayasa apa yang telah dihasilkan oleh Indonesia.
Sumber : Angkasa.co.id dan Workboat.com