Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-11

Gambar artistik Shenzhou 9 spacecraft docking dengan Tiangong 1 space laboratory di tahun 2012. Image Credit: CMSA
China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-11 1

Jiuquan – Pesawat luar angkasa berawak China, Shenzhou-11, diluncurkan Senin (17/10/2016) pukul 07.30 waktu Beijing, ujar juru bicara Program Luar Angkasa China. Pesawat luar angkasa ini diawaki dua astronot pria, yakni Jing Haipeng dan Chen Dong, ujar Wakil Direktur Teknik Program Luar Angkasa China, Wu Ping, dalam konferensi pers di Pusat Peluncuran Satelit China, di Jiuquan.

Pesawat luar angkasa berawak, Shenzhou-11 akan dibwa oleh roket Long March-2F. Pesawat ruang angkasa tersebut akan mengorbit ke laboratorium luar angkasa China, Tiangong-2, dalam waktu dua hari dan dua astronot akan tinggal di sana selama 30 hari.

Setelah itu, pesawat ruang angkasa Shenzhou-11 akan meninggalkan Tiangong-2 dan kembali ke bumi dalam waktu dua hari.

Misi itu bertujuan mengangkut personel dan material antara Bumi dan Tiangong-2 serta melakukan penelitian, perakitan, dan mengembangkan teknologi ulang-alik.

Selama misi ini, pesawat ruang angkasa akan membangun kompleks Tiangong-2. Kompleks Tiangong-2 mendukung kehidupan, pekerjaan, dan kesehatan atsronot di luar ruang angkasa.

Shenzhou 11 spacecraft dalam ujicoba February 2016. Photo Credit: CCTV
China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-11 2

Aktivitas lain dari astronot termasuk percobaan medis luar angkasa, percobaan ilmu pengetahuan luar angkasa, dan perawatan di dalam orbit dengan melibatkan manusia bersamaan dengan aktivitas untuk mempopulerkan ilmu pengetahuan.

Dua astronot China tersebut akan melakukan uji coba ultrasound selama perjalanan menuju ruang angkasa untuk pertama kalinya, membudidayakan tanaman di luar angkasa, dan akan melakukan uji coba penelitian tiga pemenang kompetisi disain eksperiman untuk siswa SMP di Hong Kong.

Beberapa perubahan teknis telah dilakukan Shenzhou-11, meskipun fungsi utamanya dan parameter teknisnya masih sama dengan Shenzhou-10.

Untuk memenuhi kebutuhan misi ini, strategi pengendalian orbit dan prosedur penerbangan telah disesuaikan untuk mengadaptasikan Shenzhou-11 dengan perubahan penelitian, perakitan, dan kembali orbit dari 343 kilometer hingga 393 kilometer dari Bumi.

Penataan pengangkutan kargo telah disesuaikan dengan peningkatan kemampuan transportasi dalam misi tersebut.

Untuk lebih meningkatkan kehandalan pesawat ruang angkasa dan keselamatan astronot, pesawat telah dilengkapi telekomunikasi wide-beam relay yang secara signifikan akan memperluas cakupan telemetri, pelacakan dan kontrol, serta meningkatkan kemampuan dukungan komunikasi di darat ketika postur pesawat ruang angkasa berubah dengan cepat.

Untuk menguji teknologi masa depan ruang angkasa dan memenuhi permintaan perpanjangan penelitian, telemtri, dan perangkat pelacak dalam stasiun ruang angkasa pada masa mendatang, beberapa perangkat di Shenzhou-11 telah diupgrade.

Perubahan teknis tertentu juga telah dilakukan di roket pembawa pesawat tersebut.

Long March 2F dengan Shenzhou 11 rolled out to the launch pad 11 Oct. Photo Credit: ChinaNews
China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Shenzhou-11 3

Tiangong-2 telah melakukan manuver ke dalam orbit hampir sekitar 393 kilometer dari Bumi.
Sejak memasuki orbit, peralatan “payload” Tiangong-2 telah menyelesaikan pemeriksaan dan konfigurasi pendahuluan serta eksperimen ruang angkasa sejak 22 September lalu.

Sejak memulai program ruang angkasa berawak, China telah menandatangangani sejumlah kesepakatan kerja sama dengan sejumlah lembaga ruang angkasa dari berbagai negara dan sejumlah organisasi internasional.

Pada masa mendatang, China akan melanjutkan pertukaran secara aktif dan kerja sama dalam pengembangan peralatan, aplikasi ruang angkasa, pelatihan astronot, penerbangan bersama dan pengobatan ruang angkasa.

“Ini sebuah awal yang baru. Ini menandai awal menuju tahap eksplorasi program luar angkasa berawak China,” ujar Wakil Komandan Program Luar Angkasa Berawak China, Zhang Yulin.

Dengan berdirinya stasiun luar angkasa milik sendiri yang diharapkan selesai tahun 2020, China akan melaksanakan misi luar angkasa berawak secara teratur dengan pesawat ruang angkasa yang diluncurkan beberapa kali dalam setahun, bukan sekali setiap beberapa tahun, ujar Zhang yang juga Wakil Kepala Departemen Pengembangan Senjata Komisi Militer Pusat China.

“Selain astronot, mudah-mudahan para teknisi dan bahkan wisatawan bisa pergi ke ruang angkasa,” Zhang, menambahkan.

Sumber : Antara

Share:

Penulis: