Pangkalan Angkatan Laut Tun Sharifah Rondziah milik Malaysia merupakan basis laut statis yang canggih dan murah. Murah karena pangkalan memanfaatkan rig pengeboran minyak yang sudah tidak terpakai dan canggih karena dilengkapi beragam peralatan modern seperti sistem penyulingan air laut, power dari tenaga matahari, radar pemantau dan drone pengintai. Pangkalan juga dilengkapi dek pendaratan helikopter, pusat pelatihan marinir dan derek angkat dan rilis boat super-cepat RHIB.
Diresmikan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak pada bulan Mei 2016, pembangunan pangkalan basis Angkatan Laut ini untuk mengatisipasi penyususpan dan penyerangan yang pernah dilakukan gerilyawan Sulu di Kampung Tanduo, Lahad Datu yang menewaskan sepuluh personel Malaysia.
Pangkalan Tun Sharifah Rondziah bertugas mengamankan Kawasan Keselamatan Khas Pantai Timur Sabah (Esscom). Kawasan Esscom terdiri dari 10 daerah, seperti Kudat, Kota Merudu, Pitas, Beluran, Sandakan, Kinabatangan, Lahad Datu, Kunak, Semporna dan Tawau.
Diperkuat oleh 85 personel militer Malaysia yang dirotasi setiap sebulan sekali, pangkalan berhasil memperkuat keamanan diperbatasan laut dan mencegah upaya penyusupan dari para kelompok sipil bersenjata.