Surabaya – Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) sedang merealisasikan dua konsep hasil penelitian mahasiswa, yakni kapal selam tanpa awak dan kapal pengintai tanpa awak anti-radar.
Kedua kapal ini berfungsi membantu operasi militer di laut. Selama ini patroli bawah air dilakukan oleh kapal selam besar. Dan untuk hal itu dibutuhkan waktu dan manuver yang cukup besar untuk mengoperasikan kapall, padahal, kebutuhan memantau kondisi bawah laut bisa muncul sewaktu-waktu.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STTAL Letkol Laut (KH) Lucas Dewantoro menerangkan, kapal selam tanpa awak yang akan direalisasikan ini akan menjadi solusi.
Bentuknya cukup ramping dan bisa menyertai KRI milik TNI AL. ”Pengoperasiannya juga mudah,” ujar Letkol Laut (KH) Lucas Dewantoro.
Kapal selam tanpa awal ini akan menampilkan kondisi bawah permukaan air laut. Sistem pengoperasiannya bisa beriringan dengan KRI. Produk tersebut masih proses pembuatan.
”Kami masih menunggu realisasi dari mahasiswa yang mengembangkan proyek ini,” ujarnya..
Penelitian selanjutnya adalah kapal pengintai tanpa awak anti-radar. STTAL sudah membuat miniatur kapal yang bentuknya mirip KRI Klewang yang terbakar di Banyuwangi 28 September 2012.
Sistem operasi kapal pengintai ini mirip dengan kapal selam tanpa awak. ”Bedanya, kapal pengintai ini anti-radar,” ujar Letkol Laut (KH) Lucas Dewantoro.
Kapal tersebut akan dipakai untuk mengintai lokasi musuh dengan tingkat keamanan yang lebih baik ketimbang kapal hasil penelitian sebelumnya.
Mesin kapal akan dibuat senyap sehingga tidak didengar oleh musuh dan pergerakannya tidak tampak di radar.
”Cocok untuk pengintaian saat patroli laut,” jelasnya.
Dua proyek ini diharapkan tuntas tahun ini dan Letkol Laut (KH) Lucas Dewantoro terus memantau perkembangan penelitian ini..
Sebenarnya, masih ada proyek lain yang sedang dikembangkan mahasiswa STTAL. Namun, dari puluhan proyek tersebut, kapal selam tanpa awak dan kapal pengintai tanpa awak anti-radar mendapat prioritas.
Letkol Laut (KH) Lucas Dewantoro menyatakan STTAL akan terus mengupayakan legalisasi hak atas kekayaan intelektual atas karya-karya para siswanya.
Sumber : .JPNN.com