Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Dihina sebagai “Kapal Induk Bobrok” – Admiral Kuznetsov Harus Buktikan Kemampuannya

Kapal induk satu-satunya Rusia, Admiral Kuznetsov saat ini sedang berlayar menuju Suriah. Kapal induk ini meninggalkan jejak panjang dan tidak sehat dari asap pekat yang membumbung di belakangnya.

Admiral Kuznetsov adalah simbol kekuatan Angkatan Laut Rusia yang sudah tua dan sangat rawan mogok dalam perjalannya dari Laut Utara ke Mediterania. Rusia juga telah menemukan kapal induknya ini tidak diinginkan, dimana sepanjang rute pelayarannya pelabuhan-pelabuhan menolak persinggahannya.

Memiliki nama lengkap, Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov. Kapal induk menggotong lima belas pesawat tempur diatas dek penerbangannya, termasuk pesawat tempur superioritas udara Su-33, pesawat serangan darat Su-25UTG, dan pesawat tempur multi-peran MiG-29KUB. Ini adalah perjalanan kedua kalinya kapal induk Rusia ke Mediterania sejak perang sipil Suriah dimulai. Admiral Kuznetsov kemungkinan akan ikut ambil bagian dalam serangan udara Moskow atas Suriah.

Kuztnetsov adalah kapal induk yang sangat tidak dapat diandalkan. Dibangun oleh Uni Soviet pada tahun 1980-an dan teronggok setelah berakhirnya Perang Dingin. Pada tahun 2009, Admiral Kuznetsov mengalami masalah dengan sistem kelistrikan yang menyebabkan terjadinya kebakaran yang menewaskan awak kapalnya. Sistem propulsi kapal juga tidak pernah bekerja dengan benar dan sering kali mengalami kerusakan, seperti banyak kapal-kapal Angkatan Laut Rusia besar lainnya yang selalu bepergian dengan kapal tug boat. Kapal induk Kuztnetsov pernah mogok pada awal tahun 2012 di lepas pantai Spanyol.

Kapal induk dan tujuh kapal perang pengawalnya perlahan-lahan berlayar dari pangkalannya di utara Lingkaran Arktik ke Suriah. Gugus tugas berlayar melalui Selat Inggris pada 21 Oktober, dibayangi oleh kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris. armada Kuznetsov juga tidak akan berhenti untuk mengisi bahan bakar di pelabuhan Ceuta Spanyol. Pemerintah Spanyol telah memberikan izin untuk tiga kapal perang lainnya untuk mengisi bahan bakar di Ceuta, tetapi Rusia membatalkan permintaannya setelah NATO mengeluh. Malta juga menolak armada Rusia masuk ke pelabuhannya.

Tidak ada yang tahu apakah penolakan pelabuhan-pelabuhan ini akan mempengaruhi pelayaran Kuznetsov. Kementerian Pertahanan Rusia tidak mempermasalahkan penolakan Spanyol, dan mengklaim armada Kuztnetsov memiliki cukup bahan bakar dan pasokan untuk pelayarannya. mungkin benar yang disampaikan pihak Rusia, tetapi masih harus dilihat apakah kapal induk Kuztnetsov dan amada pengawalnya bisa kembali lagi ke Rusia tanpa pengisian bahan bakar.

Ditolak dan dihina oleh banyak negara Eropa sekutu NATO, mungkin Rusia harus membuktikan kemampuan kapal induk Admiral Kuznetsov di medan perang Suriah.

Share:

Penulis: