Ada sesuatu yang berbeda di stand pameran Sukhoi dalam Indo Defence 2016 dibandingkan event Indo Defence sebelumnya. Kali ini Sukhoi juga memamerkan model fighter bomber Su-34.
Pesawat dengan konfigurasi pilot tandem ini, utamanya untuk melakukan serangan darat dan naval strike, cocok untuk kebutuhan pengembangan poros maritim Indonesia.
Pesawat Su-34 dikembangkan dari Su-27 ‘Flanker’. Pesawat ini bisa berperang secara berkelompok ataupun solo, untuk misi di siang maupun malam hari, yang dilengkapi dengan counter-fire and EW counter-measures. Bisa juga difungsikan sebagai reconnaissance.
Tentu saja sang primadona Su-35 juga ditampilkan oleh produsen pesawat Sukhoi, United Aircraft Corporation / UAC. UAC adaah nama baru dari Sukhoi Company. Sukhoi Company bergabung dengan : Mikoyan, Ilyushin, Irkut, Tupolev, dan Yakovlev, yang kini namanya United Aircraft Corporation / UAC.
Kepada sejumlah wartawan di pameran industri pertahanan Indo Defence 2016 Expo & Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, (3/11/2016), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan rencana pemerintah Indonesia membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 Rusia, tidak menemui kendala apapun. Dia mengatakan, Kementerian Pertahanan saat ini masih menunggu harga dari Rusia. “Sudah selesai, tinggal harganya saja,” ujar Ryamizard kala itu. Namun apakah ada rencana TNI AU membeli fighter bomber Su-34 Fullback, untuk mengawal Poros Maritim Indonesia ?. Belum ada informasinya.