Pada konferensi pers Oktober ini di Berlin, Jerman, Rheinmetall menyajikan berbagai teknologi yang saat ini berkembang untuk melawan ancaman udara konvensional.
Rheinmetall sedang mengembangkan rudal Counter Rocket, Artillery and Mortar (CRAM) yang baru, yang dikenal sebagai Cheetah. Rudal ini muncul dari kebutuhan operasional Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF). Rudal Cheetah awalnya diuji pada musim panas 2016.
Cheetah mengintegrasikan rudal dari Denel dengan jangkauan enam kilometer, cakupan 360 derajat dan tahan terhadap penanggulangan elektronik. Pada tahap permulaan, target akan dikunci menggunakan Radar Oerlikon Contraves/Rheinmetall Skyshield X-band (8.5-10.68GHz) ground-based air surveillance/fire control. Setelah itu pencari rudal kemudian mengambil alih ketika semakin dekat dengan target untuk memastikan akurasi yang tinggi. Menurut Fabian Ochsner, vice president of Rheinmetall’s Zurich-based air defence subsidiary, tiga tahun lagi rudal Cheetah siap diproduksi.
Sumber : Dr. Alix Valenti / Armadainternational.com