Pesawat tempur dan pembom-tempur China yang terdiri dari J-8, J-10B dan J-11 China melakukan latihan penembakan dengan berbagai persenjataan modernnya. Salah satu sesi latihan yang paling menantang adalah penembakan dengan rudal udara-ke-udara PL-12 dan rudal udara-ke-permukaan YJ-91.
Sebagaimana diketahui, rudal PL-12 dan YJ-91 adalah salah satu persenjataan termodern yang dimiliki militer China.
PL-12 merupakan rudal udara-ke-udara beyond visual range (BVR) dengan kemampuan menyerupai rudal AIM- 120 AMRAAM buatan AS. Dilengkapi dengan sistem penjejak ganda – active/passive radar homing yang membuatnya kebal dari serangan countermeasure musuh dan tingkat kill probability yang tinggi.
Meski dikembangkan sejak tahun 2008, namun China terus meningkatkan kemampuan rudal PL-12. Yang terbaru PL-12C dikhususkan untuk persenjataan pesawat tempur generasi kelima karena memiliki sayap lipat yang membuatnya bisa dimuatkan ke dalam weapon bay pesawat tempur J-20 atau J-31.
Sedangkan rudal udara-ke-permukaan YJ-91 sepertinya dikhususkan untuk menenggelamkan kapal perang Barat yang dilengkapi sistem tempur AEGIS. Rudal anti radiasi YJ-91 merupakan rudal lisensi KH-31P milik Rusia. Rudal YJ-91 dikembangkan untuk mampu menembus sistem pertahanan udara yang membentengi armada kapal perang musuh.
Sangat berbeda dengan rudal anti kapal KH-31A Rusia yang terbang tinggi sehingga mudah terdeteksi radar musuh, YJ-91 terbang rendah 20 meter menyusuri permukaan laut, bahkan saat rudal mendekati target dan menghidupkan sistem penjejak radar aktif, YJ-91 terbang hanya setinggi 1,2 meter yang membuatnya sulit dideteksi radar. Apalagi dengan kecepatan mach 4.5 yang membuatnya mustahil untuk dicegat sistem pertahanan udara armada kapal perang musuh.
JakartaGreater