Pemerintah India menginginkan untuk bisa lebih cepat mengekspor pesawat tempur Light Combat Aircraft (LCA) Tejas ke negara-negara lain. Produsen Tejas – Aeronautical Development Agency (ADA) dan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) saat ini sudah mendirikan fasilitas untuk produksi pesawat tempur Tejas yang bisa menghasilkan 8 unit pertahun.
Tejas dibanderol dengan harga US$ 41 juta untuk varian Mark dan bisa mencapai US$ 45 juta untuk varian yang lebih canggih, Mark 1A. LCA Tejas adalah pesawat tempur terkecil dan teringan yang dikembangkan oleh ADA dan HAL. Tejas dirancang dengan kemampuan multirole sehingga dapat dioperasikan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut India.
Tejas bersayap delta tanpa canard, dilengkapi dengan radar multimode, kontrol penerbangan fly-by-wire, sistem avionic terintegrasi dan menggunakan struktur dan frame yang terbuat dari bahan komposit.
Tejas mengalami pengembangan dan pembangunan yang terus tertunda, bahkan militer India baru bisa mendapatkan beberapa pesawat tempur Tejas setelah 32 tahun pengembangannya.
Meski sudah terintegrasi dengan rudal udara-ke-udara jarak pendek R-73 Rusia, Tejas masih belum terkonfirmasi berkemampuan menembakkan rudal jarak jauh. Meski pernah melakukan uji coba penembakan rudal jarak jauh Derby pada bulan Februari 2016, namun rudal yang ditembakkan tanpa dilengkapi sistem pembimbing. Padahal kemampuan menembakkan rudal udara-ke-udara beyond visual range sudah menjadi standar kemampuan pesawat tempur modern.
JakartaGreater