Turki mengharapkan untuk mengambil pengiriman dua pesawat pertama dari batch dari 24 pesawat Lockheed Martin F-35 pada tahun 2018, ujar Menteri Pertahanan Turki, Fikri Isik, pada 17 November 2016.
Isik mengatakan Turki akan membeli total 24 pesawat F-35 selama tiga tahun ke depan, yang enam, termasuk dua yang diharapkan pada 2018, sudah dipesan. Turki telah memutuskan untuk memesan batch kedua jet tempur Lockheed Martin Corp F-35A, ujar Undersecretariat for Defense Industries pada 28 Oktober 2016.
Namun dia tidak mengatakan berapa banyak lagi jet tempur yang direncanakan untuk dipesan tetapi dua pejabat AS yang akrab dengan masalah ini, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters, gelombang kedua akan terdiri 24 pesawat jet. The Undersecretariat mengatakan pihaknya memperkirakan pesanan baru akan dikirimkan pada tahun 2021 dan 2022. Pernyataan ini dirilis setelah pertemuan komite eksekutif diketuai oleh Perdana Menteri Binali Yildirim.
Lockheed membangun tiga varian F-35 bagi militer AS dan 10 negara yang berencana untuk membeli jet ini, yakni: Inggris, Australia, Norwegia, Denmark, Belanda, Italia, Turki, Israel, Jepang dan Korea Selatan. Seorang wakil Lockheed mengatakan perusahaan “dihormati” oleh komitmen Turki untuk program F-35 yang telah ditunjukkan lebih lanjut oleh keputusan DIEC pada 29 Oktober 2016.
Bagian AS untuk program ini diharapkan mengeluarkan biaya $ 379 miliar Sebanyak 3.000 jet ini dapat masuk ke layanan di seluruh dunia dalam tahun-tahun mendatang.
Turki telah menempatkan pesanan pertama pada tahun 2014 untuk dua jet dan telah menambahkan empat lagi di tahun 2015. Hal ini bertujuan untuk akhirnya membeli total 100 pesawat.
Sumber : Hurriyetdailynews.com