Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Irak mengkhawatirkan kelompok militan ISIS akan menggunakan senjata kimia, karena kondisi mereka yang semakin terjepit di Mosul, Irak. Pejabat militer dan intelejen AS menjelaskan, ISIS memiliki senjata kimia rakitan berupa gas klorin atau mustard belerang, dalam bentuk bubuk, yang ditambahkan ke peluru artileri dan roket.
Selain itu, kondisi masyarakat sipil yang masih terjebak di dalam kota Mosul juga tidak memiliki perlengkapan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan senjata kimia yang dilakukan oleh militan ISIS.
“Baik pasukan Irak maupun Amerika, ataupun tokoh kemanusiaan dalam hal ini, secara publik tidak memberi informasi kepada masyarakat tentang apa yang harus dilakukan seandainya terjadi serangan senjata kimia,” ujar peneliti senior HAM Irak, Belkis Wille, Rabu (23/11/2016).
Saat ini pasukan Irak telah berhasil mengusai hampir seluruh bagian timur di kota Mosul, namun masih ada ribuan warga sipil yang masih terjebak di dalam kota Mosul. Pasukan Amerika dan Irak belum bisa membebaskan ribuan warga sipil yang masih terjebak, karena kekhawatiran serangan senjata kimia yang dilakukan ISIS.
Sumber : Elshinta.com