Dikabarkan pertama kali terbang pada tahun 2013, pesawat tempur semi-siluman J-10C dilengkapi dengan radar AESA versi China. J-10C tetap terlihat sangat mirip dengan J-10B, untuk membedakannya dapat dilihat pada antena datalink tambahan di tulang belakang depan sayap vertikal. J-10C juga masih menggunakan mesin yang sama dengan J-10B, AL-31FN Seri 3 turbofan. Namun yang paling menarik, beberapa hari lalu terlihat J-10C menggotong dua rudal terbaru andalan China, PL-10 dan Pl-12.
PL-10 merupakan rudal udara-ke-udara jarak pendek ‘pengunci mematikan’ karena dilengkapi mesin berdaya dorong vectoring, yang membuatnya sangat lincah mengunci dan mengejar sasarannya meski melakukan berbagai manuver mengelak.
Sedangkan PL-12 adalah rudal udara-ke-udara jarak menengah yang sebanding dengan rudal Meteor dan AIM-120C-7. Memiliki jangkauan 70-100 km, PL-12 menggunakan teknologi rudal R-77 Rusia (sistem radar dan data link).
PL-12C kini telah berevolusi menjelma menjadi PL-12G, dengan desain ulang pada sirip penstabil dan sirip kontrol ekor dengan wingspans lebih kecil untuk bisa dimuat ke dalam internal weapon bay J-20. Rudal PL-12G dilengkapi pulse rocket motor ganda baru yang mendongkrak jangkauan hingga 200km. Dengan datalink dua arah dan sistem seeker baru active/passive dual mode mirip dengan cara kerja radar AESA memberikannya kemampuan anti jamming yang kuat.
JakartaGreater