Enam unit pesawat tempur ringan turboprop Super Tucano EMB-314/ A-29 bergemuruh di langit Kota Ambon pada hari Rabu (30/11) kemarin. Pesawat yang berasal dari Skuadron Udara 21 Lanud Abdurrachman Saleh ini berada di Ambon dalam rangka latihan patroli udara.
“Kebetulan rute patroli udara pesawat Super Tucano dari Skadron Udara 21 ini melewati Ambon sehingga kita sekalian menggelar pameran agar masyarakat juga mengenal alutsista yang dimiliki TNI Angkatan Udara,” ujar Komandan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb Aldrin P Mongan.
Sebelum mendarat di Lanud Pattimura, keenam pesawat buatan Brazil ini berputar selama hampir 30 menit di atas langit Kota Ambon. Pesawat terbang dengan formasi tiga pesawat di depan dan tiga lainnya menyusul di belakang, yang dipimpin langsung Komandan Skuadron Udara 21 Letkol Pnb Deddy Iskandar. Masing-masing pesawat diawaki dua penerbang.
Super Tucano EMB-314 mengandalkan mesin tunggal Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), untuk melakukan tempur taktis close air support bagi bantuan pasukan infanteri maupun kavaleri. Pesawat ini memiliki kemampuan menjejak posisi musuh dengan cepat serta memiliki kemampuan penghancuran. Super Tucano dilengkapi dua senapan mesin di sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton.
Pesawat tempur turboprop memiliki fungsi yang berbeda dengan pesawat jet seperti F 16 atau Sukhoi SU 30. Pesawat turboprop mampu terbang rendah dalam waktu yang lama sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasi tidak tinggi, perawatan murah dan bisa mendarat di landasan pacu sederhana.
Super Tucano mampu bermanuver hingga +7g dan -3.5g dikombinasi dengan kecepatan tinggi dan lincah sehingga memiliki tingkat survivability cukup tinggi. Kedatangan pesawat ini untuk menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang pensiun sejak tahun 2007.
Sumber: TNI AU