PT PAL Indonesia telah melakukan MoU dengan Pemerintah Malaysia untuk pengadaan tiga kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV). Direktur Utama PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin, mengatakan bahwa Malaysia memesan kapal dari PT PAL Indonesia karena terkesan dengan kapal perang SSV milik Filipina buatan PT PAL.
“Jadi, pemesanan kapal perang tak melalui tender seperti kapal Filipina di mana kami harus perang tender melawan pabrik kapal dari 8 negara. Ini membuktikan kapal perang kami mulai diakui dunia,” ujar Firmansyah, seperti dilansir Indopos pada Selasa (6/12).
Firmansyah menjelaskan bahwa proses pembuatan kapal perang pesanan Malaysia itu telah memasuki tahap finalisasi desain dan proses pembuatan serta perakitan kapal ditargetkan dimulai pada awal tahun 2017.
“Proses desain sangat penting karena mempengaruhi harga. Jadi harga saat ini juga masih belum final. Desain yang diinginkan Malaysia juga tak sama dengan SSV Filipina. Pemerintah Malaysia ingin agar Landing Platform Dock diperluas dari SSV Filipina yang hanya 125 meter,” kata Dirut PT PAL Indonesia.
Firmansyah mengatakan bahwa proses pembuatan kapal bisa memakan waktu lama karena pihak militer Malaysia memiliki kriteria yang jauh lebih rumit ketimbang SSV Filipina. Namun, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar proses desain rampung tahun ini.
Kapal jenis frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan, baik peperangan darat, udara, atas air dan bawah air. Bahkan, kapal juga dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi kemanusiaan.
Sumber: indopos.co.id
