Hingga saat ini, pemerintah Indonesia dan Rusia masih melakukan pembicaraan terkait harga pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penawaran.
“Sekarang masih delapan dulu lah, ini masih nego (tawar-menawar harga),” ujar Ryamizard, seperti dilansir republika.co.id pada Jumat (9/12).
Ryamizard enggan memberitahukan nilai yang ditawarkan pemerintah Indonesia kepada Rusia untuk membeli pesawat tempur itu. Menurutnya, pemerintah Indonesia seharusnya mendapatkan harga beli pesawat yang tidak mahal karena Indonesia banyak memasok alat persenjataan dari Rusia.
“Nggak mau doing kayak dulu dulu beli heli mahal dari Vietnam. Kita ada persenjataan dari mereka (Rusia), tapi mereka (Rusia) tidak ada, tapi kita beli mahal,” kata Menteri Pertahanan.
Negosiasi harga dan transfer teknologi bisa menjadi faktor penghalang keputusan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35. Harga yang ditawarkan dan skema serta jenis transfer teknologi yang diberikan Rusia untuk membangun bersama pesawat tempur itu di Indonesia menjadi hal yang masih mengganjal.
Sumber: republika.co.id