Ilmuwan Rusia menelurkan terobosan terbaru dalam bidang militer. Negeri Beruang Merah itu diketahui menguji coba tikus menjadi bagian dari tim penjinak bom. Para ahli Rusia meyakini binatang pengerat ini bisa berperan maksimal sebagai pasukan antiteror karena indra penciumannya lebih tajam dari anjing.
Eksperimen tikus ini dilakukan oleh lembaga riset Olfactory Perception (LOP) di Kota Rostov. “Binatang pengerat ini dapat dilatih menemukan bahan peledak yang disusupkan militan seperti ISIS. Lebih dari itu, tikus pintar ini juga dapat menemukan manusia yang berada dalam reruntuhan bangunan,” ujar Kepala Laboratorium LOP Dmitry Medvedev, dilansir dari Mirror, Minggu (11/12/2016).
Kelebihan yang dimiliki leh tikus rupanya telah diteliti di Laboraturium dengan menyambungkan alat elektroda di otaknya. “Tidak seperti anjing, tikus dapat terus masuk ke tempat sangat kecil, yang kita pikir tidak ada yang mungkin bisa masuk ke dalamnya,” lanjut Medvedev.
Dalam sistem yang sudah dimodifikasi di otak para tikus, mereka dapat tahu bila ada manusia yang terjebak dalam puing dan masih dalam keadaan hidup sehingga dapat diselamatkan tim penolong dengan segera.
Sumber : mirror