Pemerintah Filipina akhirnya setuju untuk membeli senjata dari China. Pernyataan tersebut dilontarkan langsung oleh presiden Filipina Rodrigo Duterte. Filipina akan melakukan pembayaran secara bertahap selama 25 tahun.
“China mendesak terkait senjata api yang sudah disediakan. Saya akan menerimanya. Mereka akan menyegerakannya, kami tidak perlu bertanya kepada orang lain karena mereka bersedia memberikannya. Ini tidak gratis, tapi sebenarnya hibah yang dibayar dalam 25 tahun,” uajr Duterte seperti dikutip, Russia Today, Senin (12/12/2016).
Dalam waktu dekat Duterte akan memerintahkan Menteri Pertahanan Filipina untuk berangkat ke China menyelesaikan kesepakatan tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menegaskan, meskipun kesepakatan telah dicapai oleh kedua negara, namun dia akan memberikan ruang kepada militer Filipina untuk melakukan pemeriksaan senjata yang akan dibeli.
“Jika senapan sniper mereka lebih unggul karena mereka mengklaim, kita dapat memutuskan untuk mengakuisis. Tentara dan marinir akan melakukan tes dan menentukan berapa banyak mereka memerlukan,” tegasnya.
Sumber: russia today/sindonews