Presiden terpilih AS Donald Trump 12/12/2016, mengatakan biaya program jet tempur Lockheed Martin F-35 terlalu tinggi. Pernyataan ini membuat, saham raksasa penerbangan itu turun sekitar 4 persen pada awal perdagangan setelah Tweet Trump, sementara saham beberapa kontraktor pertahanan lainnya juga melemah.
“Program F-35 dan biayanya di luar kendali,” ujar Trump di Twitter. “Miliaran dolar dapat dan akan disimpan pada pembelian militer (dan lainnya) setelah tanggal 20 Januari.”
Jeff Babione, pemimpin program jet tempur Lockheed Martin F-35, merespon dengan mengatakan perusahaannya memahami kekhawatiran tersebut dan telah bertindak untuk mengurangi harga jet tempur.
Seminggu sebelum Trump memenangkan pemilihan presiden 8 November, Departemen Pertahanan AS dan Lockheed Martin merampungkan negosiasi kontrak kesembilan mereka untuk pengadaan 90 unit jet tempur F-35 setelah 14 bulan negosiasi kesepakatan, kata Pentagon.
Lockheed memenangkan kontrak senilai hingga $ 7,19 miliar, pada akhir November dan telah menerima pembayaran interim.
Saat itu, Trump berkampanye dan berjanji untuk mengurangi pengeluaran di pemerintah federal.
Pekan lalu, ia juga menggunakan Twitter untuk menyatakan biaya Boeing Co “di luar kendali” untuk armada baru pesawat Air Force One, dan mendesak pemerintah federal untuk membatalkan pemesanannya.
Lockheed dan mitra utamanya, Northrop Grumman Corp,, Pratt & Whitney dan BAE Systems, sedang mengembangkan dan membangun tiga varian pesawat F-35s untuk militer AS dan 10 sekutu seperti Inggris, Australia, Norwegia, Denmark, Belanda, Italia, Turki, Israel, Jepang dan Korea Selatan.
Setelah Tweet Senin pagi Trump, saham : Northrop Grumman Corp, Pratt & Whitney, United Technologies Corp dan BAE Systems, mengalami penurunan bervariasi.
Reuters