Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Mayoritas Warga Filipina Yakin Program Anti-Narkoba Pemerintah Efektif

Lebih dari 80 persen warga Filipina mendukung kampanye Presiden Rodrigo Duterte untuk melawan obat-obatan terlarang, sebuah survei yang diterbitkan pada hari Senin (26/12/2016) mengungkapkan.

Duterte adalah mantan walikota dengan reputasi memerangi kejahatan, dilantik sebagai presiden pada akhir Juni 2016 dan berjanji untuk menindak obat-obatan terlarang dan menghentikan kriminalitas di negara itu dalam waktu enam bulan.

Berdasarkan laporan media, ribuan orang telah tewas selama kampanye melawan narkoba.

Dalam sebuah jajak pendapat yang dibuat oleh lembaga penelitian independen Social Weather Survey (SWS), total 88 persen dari hasil disurvei merasa puas dengan program ini, dan percaya itu membantu mengurangi intensitas masalah narkoba di negara itu.

Secara rinci, 56 persen menyatakan “sangat setuju” dengan program itu, sementara 32 persen menyatakan “agak setuju”. Hanya 3 persen dari peserta survei menyatakan tidak setuju pada program Duterte, sementara 9 persen sisanya masih ragu-ragu pada masalah ini.

Terlepas dari isu perdagangan narkoba, Filipina prihatin dengan ancaman pembunuhan ekstra-yudisial, dan 78 persen dari yang disurvei tersebut mengkhawatirkan jatuhnya korban pembunuhan, dengan 45 persen menjadi “sangat khawatir”. Hanya 12 persen tidak khawatir tentang masalah ini. Menurut Kepolisian Nasional Filipina (PNP), aparat penegak hukum negara ini telah menewaskan lebih dari 2.000 pengguna dan bandar narkoba sejak 1 Juli 2016.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: