Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

INS Betwa: Genangan Air Dipompa Keluar, Pelampung Diletakkan di Bawah Kapal

Kapal Perang milik Angkatan Laut India, INS Betwa mengalami kecelakaan bulan lalu serta menewaskan 2 pelaut didalamnya. INS Betwa adalah frigate yang dilengkapi dengan peluru kendali. Kapal itu terbalik saat melakukan undocking di Naval Dockyard sebelah selatan Mumbai pada tanggal 5 Desember 2016.

Sumber mengatakan bahwa hampir 25 persen dari kapal itu kemasukan air setelah terjadinya kecelakaan, tapi sekarang air telah dipompa keluar untuk menghindari dampak lebih lanjut akibat masuknya air yang bercampur dengan bahan kimia yang ada di kapal dan memancarkan asap beracun. Angkatan Laut berusaha untuk menyelamatkan kapal dan membuatnya siap tempur dalam dua tahun ke depan.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Angkatan Laut India akan segera memulai proses tender untuk mengangkut kapal perang berpeluru kendali Brahmaputra-Class berbobot 3.850 ton. Sementara biaya untuk mengangkut ini akan membengkak, Angkatan Laut India siap untuk membayarnya, karena Kementerian Pertahanan bersedia untuk menyelamatkan kapal tersebut, menurut keterangan sumber itu.

INS Betwa bertugas sejak tahun 2006 dan dibangun dengan biaya US $ 100 juta.

“Sudah sebulan sejak kecelakaan aneh tersebut dan kami membuat kemajuan substansial dalam menyelamatkan frigate itu.Kapal yang terbalik sekarang telah bertumpu pada pelampung dan air yang menggenangi kapal telah dikeringkan sepenuhnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa genangan air tidak menyebabkan reaksi kimia yang dapat menghasilkan asap beracun”, kata seorang pejabat senior Angkatan Laut India.

“Memperbaiki posisi kapal yang terguling ke sebelah kanan adalah tugas Hercules. Meskipun tampak mustahil pada awalnya, kami telah memutuskan untuk memberi waktu pada kapal itu untuk bisa siap tempur”, kata pejabat itu. “Tiang utama kapal, yang berisi beberapa sensor, telah rusak saat terjadinya kecelakaan itu. Beberapa antena juga telah rusak”, tambahnya.

Sebuah Dewan Permintaan (BoI), yang mengangkat masalah kecelakaan, telah meminta untuk dilakukan penyelidikan atas penyebab kecelakaan itu. Sumber yang dirahasiakan menerangkan bahwa saat ini penyebabnya masih diselidiki, dan faktor ‘human error’ tidak bisa dikesampingkan.

“Undocking kapal adalah fase yang sangat penting bagi sebuah kapal dibuat untuk terapung dan mengatur dirinya mengapung. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan kalibrasi sehingga memungkinkan kapal ditempatkan pada blok dermaga dan mengambang dengan sendirinya tanpa terlalu banyak intervensi eksternal ataupun usaha menstabilkan”.

“Tujuannya adalah agar proses berlangsung secara bertahap dan alami, dengan perhitungan berat badan dilakukan dan kondisi ballast (penyeimbang) benar-benar dipastikan”, jelas pejabat lainnya. “Perhitungan ini dilakukan bersama antara kru dengan master dock, yang bertanggung jawab setelah kapal memasuki dermaga kering”.

“Ada kru terlatih dan seluruh latihan dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus. Kecelakaan itu adalah yang pertama dalam sejarah Angkatan Laut India dan BOI akan memastikan penyebab pastinya, apakah itu kecelakaan karena getaran dari kabel atau karena halangan teknis. Namun, kesalahan manusia tidak dapat dikesampingkan”, tambah pejabat itu.

Dua pelaut tewas dan 14 lainnya terluka dalam kecelakaan itu. Hanya 10 persen dari persenjataan yang telah terpasang pada kapal perang pada saat terjadinya kecelakaan.

Sumber: Defence News

Share:

Penulis: