JERUSALEM – Sebuah pesawat nirawak Israel jatuh pada Senin malam (16/01/2017) didekat perbatasan utara negara itu yang berbatasan dengan Libanon Selatan. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat nirawak tersebut dan mengatakan bahwa pesawat itu tidak membawa informasi sensitif.
Hizbullah mengumumkan bahwa karena kondisi medan yang sulit, pencarian pesawat nirawak tersebut akan dilakukan besok (Selasa).
Sebelumnya, Jerusalem Online melaporkan bahwa balon observasi IDF yang ditempatkan di atas Rute 443 terlepas karena tersapu oleh angin.
Setelah pihak tentara penjaga perbatasan melaporkan kejadian itu, segera dilakukan pencarian perangkat pengamatan tersebut dan akhirnya pun ditemukan.
Penyelidikan atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa angin di daerah itu berhembus sangat kencang. Selama berhembusnya angin kencang, maka balon pengamatan harus diturunkan.