Sistem anti serangan udara taktis PGZ-07 35 mm yang saat ini dalam pelayanan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China telah ditingkatkan dengan penambahan pod sensor baru, demikian diberitakan IHS Jane.
Penempatan pod sensor yang diposisikan di atas radar pelacak, dipasang di bagian depan turret, termasuk pengintai laser untuk memastikan bahwa target berada dalam jangkauan efektif kanon 35 mm. Tambahan sensor pod juga dipasang di sebelah kanan radar pelacak.
Sistem anti serangan udara taktis PGZ-07 Kanon Kembar 35 mm telah di upgrade dengan pemasangan pod sensor baru. (Foto: Christopher F. Foss)
Pod sensor mengandung sejumlah sistem, termasuk perangkat kamera CCD dan pencitraan panas, yang memungkinkan kanon kembar 35 mm untuk digunakan di hampir semua kondisi cuaca.
Selanjutnya, pod dapat digunakan jika penanggulangan elektronik lawan melakukan jamming terhadap radar pengawasan dan pelacak, atau jika lawan menggunakan rudal anti-radiasi (ARM).
Kanon 35 mm yang digunakan dalam PGZ-07 adalah versi Oerlikon Swiss yang diproduksi China, dan juga sejenis dengan yang digunakan Jerman yaitu Krauss-Maffei Wegmann Gepard kanon kembar 35 mm SPAAG (self-propelled anti-aircraft gun).
North Industries Corporation (NORINCO) China telah mengkonfirmasi bahwa sekarang sedang memproduksi amunisi lengkap 35 mm, termasuk amunisi pembakar berdaya ledak tinggi (HEI), amunisi pelacak pembakar berdaya ledak tinggi (HEI-T) dan amunisi pelacak pembakar semi lapis baja berdaya ledak tinggi (SAPHEI-T), semua amunisi tersebut memiliki kecepatan 4230 km/jam.
Amunisi terbaru NORINCO 35 mm menggunakan Programmable Time Fuze Pre-fragmented (PTFP), yang memiliki kecepatan 3780 km/detik, namun saat ini masih belum bisa digunakan oleh PGZ-07. PTFP mirip dalam konsep Air Defence Advanced Hit Efficiency and Destruction (AHEAD) 35 mm dari Rheinmetall, yang telah dijual ke sejumlah pelanggan ekspor untuk digunakan pada sistem senjata anti pesawat GDF kembar 35 mm upgrade.
Proyektil PTFP 35 mm terdiri dari lebih 100 sup proyektil tungsten yang distabilkan dan memiliki sumbu waktu yang diprogram saat proyektil melewati ulir pucuk senjata, menurut kecepatan dan parameter sasaran yang tepat.